Merger Gojek dan Grab Dikabarkan Kian Dekat, Struktur Usaha Disepakati

Fahmi Ahmad Burhan
2 Desember 2020, 21:25
Ilustrasi, pengemudi Gojek menggunakan partisi
gojek
Ilustrasi, pengemudi Gojek menggunakan partisi

Meski begitu, kesepakatan keduanya harus mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait untuk mengikis kekhawatiran tindakan monopoli dari merger itu. Bahkan, analis bidang teknologi di Fitch Solutions, Kenny Liew melihat regulator tidak akan menyetujui kesepakatan itu. "Ini mengingat bahwa (jumlah) pekerjaan kemungkinan besar akan dipangkas," kata dia.

Kabar merger Grab dan Gojek sebenarnya sudah berhembus sejak Februari lalu. Diskusi di antara keduanya terus berlanjut, karena pesaingnya merugi akibat pembatasan aktivitas di luar rumah imbas virus corona.

Para investor di kedua perusahaan itu pun ikut menekan agar kesepakatan merger tercapai. Investor Grab SoftBank frustrasi dengan persaingan Gojek dan Grab.

CEO SoftBank Masayoshi Son juga semakin mendorong Grab untuk menyelesaikan kesepakatan merger dengan Gojek. Kabarnya, Son mendesak keduanya bergabung sejak ia datang ke Indonesia pada pertengahan tahun lalu.

Padahal, sumber Financial Times sebelumnya menyatakan bahwa Son sempat menolak rencana penggabungan itu. Alasannya, industri berbagi tumpangan (ride hailing) akan tumbuh signifikan. Selain itu, perusahaan dengan uang tunai banyak dinilai bakal mendominasi.

Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy SEA 2019, nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara diprediksi tumbuh dari US$ 100 miliar pada tahun lalu menjadi US$ 300 miliar pada 2025. Untuk Indonesia, nilainya diramal naik dari US$ 40 miliar menjadi US$ 133 miliar pada 2025.

Namun sumber Financial Times mengatakan, Son menyadari bahwa Gojek merupakan lawan Grab yang tangguh. Kini, Son disebut-sebut mendukung pembicaraan tersebut.

Selain karena frustasi dengan persaingan keduanya, investor Grab dan Gojek terus mendesak merger karena khawatir dengan pertumbuhan Sea Ltd. Sejak mencatatkan saham perdana atau IPO pada 2017, nilai pasarnya sekitar US$ 82 miliar. Induk Shopee itu mulai merambah layanan keuangan melalui ShopeePay, dan bahkan pesan-antar makanan di Vietnam.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...