57 Pengusaha Endeavor Indonesia Raup Rp 5,9 Triliun, Mayoritas Startup

Fahmi Ahmad Burhan
17 Desember 2020, 17:58
57 Pengusaha Endeavor Indonesia Raup Rp 5,9 Triliun, Mayoritas Startup
Endeavor Indonesia
CEO eFishery Gibran Huzaifah (kedua dari kiri) sedang mengikuti Endeavor Scaleup Asia Clinic

Dalam dua tahun terakhir, eFishery mengkaji solusi lain yang menciptakan nilai tambah bagi petambak menggunakan data yang dikumpulkan oleh smart feeder. Pada tahun lalu, startup ini pun merambah bisnis e-commerce melalui eFisheryFresh dan eFisheryFeed, serta fintech lending lewat eFisheryFund. 

Marketplace eFisheryFeed menghubungkan petambak dengan produsen secara langsung. Sedangkan platform business-to-business (B2B) eFisheryFresh, memungkinkan mereka menjual ikan langsung ke restoran, hotel, dan bisnis kuliner lainnya. 

Perusahaan juga memiliki 50 eFisheryPoints per Oktober, yang merupakan lokasi bagi petani untuk mendapatkan produk eFishery, menjual ikan, dan mengikuti pelatihan. Startup ini menargetkan 100 eFisheryPoints pada akhir 2020.  

Dengan strategi tersebut, eFishery diminati oleh investor. Startup ini memperoleh investasi dari modal ventura dan investor Gojek yakni GoVentures dan Northstar Group. Penanam modal lain yang masuk yakni Aqua-spark, Wavemaker Partners, Triputra Group hingga Maloekoe Ventures.

Sedangkan Christian Sutardi mendirikan Fabelio pada 2015. Startup ini berfokus menjual aneka produk furnitur secara offline dan online atau O2O. Selain itu, menyediakan jasa desain interior untuk restoran, kantor, kafe hingga proyek pemerintah. 

Sebesar 15% dari total pendapatan berasal dari jasa desain interior. Beberapa contoh kliennya yakni Gojek, Singapore Airlines, hinggga PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. 

Fabelio
Fabelio (Fabelio)

Saat ini, Fabelio memiliki 80 ribu pelanggan dengan rata-rata satu juta kunjungan ke situs per bulan. Perusahaan menargetkan empat juta kunjungan per Desember.

Startup tersebut juga menyediakan 4.500 item barang atau stock keeping unit (SKU). Fabelio menargetkan 6.000 SKU per akhir tahun ini.  

Perusahaan rintisan itu berbeda dengan marketplace furnitur pada umumnya, karena produk yang dijual merupakan buatan sendiri. Fabelio pun merekrut tenaga dari luar (outsourcing) untuk produksi. Mayoritas produsen berasal dari Tangerang, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.  

Selain itu, Fabelio mempunyai 20 toko offline alias ruang pamer (show room) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung. Perusahaan kini menyasar pasar baru yakni kelas menengah (middle class) di kota-kota yang memiliki infrastruktur dan logistik kuat guna mempermudah proses akuisisi pelanggan baru.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...