Gojek Perluas Ekspansi ke Pasar Asia Jelang Merger dengan Tokopedia

Desy Setyowati
16 Februari 2021, 08:10
Kabar Merger dengan Tokopedia dan Cara Gojek Menjegal Grab – Shopee
Katadata/desy setyowati
Ilustrasi logo Gojek

Di regional, Shopee juga unggul dalam hal jumlah kunjungan ke platform, melampaui Lazada. Anak usaha Sea Group ini unggul di Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Singapura.

Lazada sempat unggul selama semester I tahun lalu di Filipina. Namun, Shopee menyalip pada paruh kedua. Sedangkan perkembangannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Jika Gojek jadi merger dengan Tokopedia, kedua perusahaan berpeluang menyalip Shopee. Apalagi, co-CEO Gojek Andre juga disebut-sebut masuk dalam jajaran direksi Zilingo.

Kabar terbaru, kedua startup Tanah Air itu tengah menyelesaikan persyaratan untuk merger. "Kesepakatan paling cepat bulan ini," kata sumber Bloomberg, dikutip pekan lalu (10/2).

Ia menyampaikan, Gojek dan Tokopedia sedang membahas berbagai skenario kemungkinan merger. Salah satu skenario yang dikaji yakni menggabungkan kedua perusahaan sebelum menawarkan saham perdana alias IPO di bursa Indonesia dan AS.

Skenario lainnya, Tokopedia IPO terlebih dahulu di bursa Indonesia. Lalu bergabung dengan Gojek sebelum mendaftarkan entitas gabungan di Negeri Paman Sam. 

"Entitas gabungan dari hasil merger ini kemudian ditargetkan menghasilkan valuasi US$ 35 miliar hingga US$ 40 miliar," kata sumber lainnya.

Selain di bidang e-commerce, Gojek bersaing ketat dengan Grab dalam layanan pesan-antar makanan. Data Momentum Works menunjukkan, nilai transaksi bruto atau GMV GoFood milik Gojek mencapai US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun pada 2020.

Sedangkan GMV GrabFood kepunyaan Grab US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 83 triliun. Secara rinci dapat dilihat pada Databoks dan Bagan di bawah ini:

Transaksi pesan-antar makanan di Asia Tenggara pada 2020
Transaksi pesan-antar makanan di Asia Tenggara pada 2020 (Momentum Works)

Shopee juga merambah bisnis lewat ShopeeFood. E-commerce itu pun merekrut mitra pengantaran di Indonesia pada November tahun lalu.

Selain bisnis e-commerce dan pesan-antar makanan, Gojek mengantisipasi pertumbuhan Grab dan Shopee di bidang keuangan. Decacorn Tanah Air ini merambah bisnis bank digital lewat Bank Jago.

Langkah itu ditempuh di saat Grab dan induk Shopee memperoleh lisensi bank digital di Singapura. Pendapat para analis yang dikumpulkan oleh Reuters menunjukkan, keduanya dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas layanan ke pasar Asia Tenggara lain, termasuk Indonesia.

Direktur Fitch Ratings di Jakarta Gary Hanniffy menilai, perusahaan fintech kemungkinan akan memilih untuk mempertahankan kontrol di negara mereka mendapatkan izin. “Tetapi prioritas mereka tetap masuk ke Indonesia,” kata dia dikutip dari SCMP, akhir bulan lalu (28/1).

Di sektor transportasi, Gojek meluncurkan GoCorp yang menyasar segmen korporasi. Ini memungkinkan perusahaan mengelola kebutuhan transportasi untuk keperluan bisnis.

“Dengan GoCorp, pembayaran akan dipotong dari akun perusahaan. Karyawan tidak perlu melalui proses reimbursement,” kata Chief Transport Officer Gojek Group Raditya Wibowo saat konferensi pers virtual, bulan lalu (14/1).

Layanan itu mirip dengan Grab for Business milik Grab. Solusi ini mengintegrasikan layanan transportasi, pengiriman makanan, dan kurir untuk korporasi.

Selain itu, startup asuransi (insurtech) yang didukung oleh Gojek yakni PasarPolis merambah Vietnam dan Thailand. Vietnam dipilih karena kriteria pasarnya dinilai mirip dengan Indonesia.

Sedangkan pasar asuransi Thailand dinilai cukup matang. “Kami optimistis dapat menjadi penggerak industri insurtech di ASEAN,” ujar pendiri sekaligus CEO PasarPolis Cleosent Randing dalam siaran pers, dua pekan lalu (7/2).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...