Mengapa Banyak Startup India Ekspansi ke Indonesia?

Fahmi Ahmad Burhan
2 Maret 2021, 17:54
Ilustrasi, tampilan kamar hotel OYO
oyo
Ilustrasi, tampilan kamar hotel OYO

"Jadi secara iklim investasi dan kerjasama sudah cukup banyak yang pernah dilakukan antara kedua negara," ujar Edward.

Seperti halnya India, Indonesia memiliki komposisi penduduk yang sama padatnya. Kedua negara  pun membangun ekonomi digitalnya.

Indonesia dianggap memiliki potensi pasar ekonomi digital yang besar di Asia Tenggara. Laporan e-Conomy SEA 2020 dari Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 44 miliar pada 2020.

Pada 2025, nilai ekonomi diperkirakan mencapai US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.744 triliun. Jauh meninggalkan negara Asia Tenggara lain yang hanya bisa mencapai US$ 22 miliar-53 miliar lima tahun mendatang.

Salah satu faktor pendorongnya adalah pertumbuhan jumlah pengguna internet dalam negeri yang terus meningkat.



Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam surveinya mencatat jumlah pengguna internet pada 2019-2020 mencapai 196,71 juta atau setara 73,7% dari total penduduk yang sebanyak 266,91 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dari 2018 yang setara 64,8% dari total penduduk.

Sedangkan, data dari Statista menunjukkan bahwa jumlah penggunaan ponsel pintar atau smartphone di Indonesia diprediksi akan terus meningkat. Pada 2015, hanya terdapat 28,6% populasi di Indonesia yang menggunakan gawai tersebut.

Indonesia Kalah Menarik dari Singapura

Survei DataLabs dari Inc42 menunjukkan bahwa bukan Indonesia negara yang paling diminati oleh startup India, melainkan Singapura. Ada 34,29% startup India yang disurvei sudah menjajaki potensi Singapura.

Singapura merupakan negara di Asia Tenggara yang paling menarik untuk berekspansi karena tingkat adopsi internet dan daya beli masyarakat yang sangat tinggi.  Dengan begitu, perusahaan teknologi dapat dengan mudah menjelajahi pasar Singapura.

Ketua Amvesindo Jefri Sirait juga sempat mengatakan, Singapura merupakan hub investasi. Secara struktural, potensi penanaman modal bagi startup di negara ini lebih menguntungkan. “Itu dengan (pertimbangan) tantangan terkait pajak dan kebijakan,” kata Jefri kepada Katadata.co.id, pada Oktober 2020.

Sedangkan CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menilai iklim investasi di Singapura sudah matang. “Singapura memang menjadi pusat dana. Di sana ada banyak perusahaan modal ventura atau investor lainnya,” kata Eddi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...