Gojek dan Tokopedia Kebanjiran Jutaan Mitra UMKM Saat Pandemi Corona
Gojek dan Tokopedia mencatatkan penambahan empat juta mitra baru, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama pandemi corona. Mayoritas merupakan pelaku usaha baru.
Founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyampaikan, total ada 12 juta UMKM di ekosistem GoTo. Ini merupakan entitas gabungan Gojek dan Tokopedia.
“Sebanyak empat juta bergabung saat pandemi corona, dan 80% di antaranya pengusaha baru. Mungkin sebelumnya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan berupaya bertahan,” kata William saat konferensi pers virtual bertajuk 'Bangkit Bersama GoTo Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia', Kamis (30/9).
Sedangkan pandemi corona di Indonesia dimulai pada Maret 2020. Itu artinya, Gojek dan Tokopedia kebanjiran empat juta mitra UMKM selama 19 bulan.
Berdasarkan catatan yang dihimpun oleh Katadata, Tokopedia memiliki 11 juta mitra penjual (merchant). Hampir seluruhnya UMKM. Sebanyak 94% dari UMKM yang bergabung merupakan kategori ultra-mikro.
Sedangkan Gojek mempunyai dua juta mitra pengemudi dan 900 ribu rekan UMKM per Mei.
Meski kebanjiran pengguna, William mengingatkan bahwa teknologi merupakan pisau bermata dua yakni ada peluang dan tantangan. Ia melihat, ada gap atau kesenjangan antara pelaku usaha di kota dan daerah, serta yang online dan offline.
Oleh karena itu, Tokopedia gencar menyasar UMKM di daerah. Selain itu, berfokus memberikan pendampingan kepada pelaku usaha dalam hal meningkatkan kualitas produk hingga pemasaran.
Selain untuk meminimalkan kesenjangan, langkah itu bertujuan meningkatkan daya saing UMKM lokal. “Bayangkan, saat pelaku usaha berupaya bertahan, mereka harus menghadapi pabrik atau pedagang luar negeri. Sebagai anak bangsa, kami harus hadir,” ujar William.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menambahkan, UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
UMKM juga menyerap sekitar 97% angkatan kerja. Selain itu, berkontribusi 16,5% terhadap ekspor nasional.
“Maka, saat pandemi corona, UMKM menjadi perhatian nomor satu. Diberi subsidi,” kata Wimboh. Rinciannya sebagai berikut: