Gaet BCA, Tiket.com Target Transaksi Melejit Lebih dari 700%
Tiket.com menargetkan transaksi tumbuh lebih dari 700% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal IV. Salah satu strateginya yakni menggaet Bank Central Asia (BCA).
Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer Tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, animo masyarakat dalam berwisata mulai meningkat. Permintaan tiket pesawat dan pemesanan hotel di Bali melonjak.
“Apabila pada kuartal II atau musim lebaran kami tumbuh 700%, maka kami menargetkan lebih dari itu pada kuartal IV," kata Gaery saat konferensi pers virtual, Senin (25/10).
Ia optimistis, transaksi Tiket.com pada akhir tahun akan mendekati tingkat sebelum ada pandemi corona. Kemudian semakin pulih tahun depan.
Untuk mencapai target tersebut, startup penyedia layanan perjalanan berbasis digital (Online Travel Agent/OTA) menyiapkan sejumlah strategi. "Kami siapkan media transaksi paling pas, yaitu kartu kredit khusus. Ini potensial dan masih banyak penggunanya," katanya.
Tiket.com menggandeng BCA untuk membuat kartu kredit khusus. Executive Vice President BCA I Ketut Alam Wangsawijaya mengatakan, ini akan diberi nama kartu kredit BCA Tiket.com Mastercard.
Kartu kredit khusus itu memfasilitasi transaksi dengan format contactless dan cashless. Keuntungan yang didapat pengguna di antaranya:
- Gratis iuran tahunan pada tahun pertama
- Kesempatan mendapatkan e-voucher hingga Rp 1 juta
- Double tiket points khusus untuk pembelian tiket pesawat dan kamar hotel khusus di platform Tiket.com
Namun ada sejumlah syarat untuk bisa mendapatkan kartu tersebut, yakni berusia 21 - 65 tahun, mengisi identitas diri, dan melengkapi beberapa dokumen.
Ketut memperkirakan, penggunaan kartu kredit kembali masif seiring dengan penurunan kasus positif Covid-19. "Transaksi menggunakan kartu kredit memang sempat tertekan saat ada pembatasan. Sejalan dengan vaksinasi dan relaksasi aturan seperti bisa belanja ke mal, transaksi kembali naik," katanya.
Ia optimistis angka penggunaan kartu kredit pada akhir tahun tumbuh seperti sebelum ada pandemi corona. BCA misalnya, mencatatkan nilai transaksi kartu kredit Rp 42 triliun pada September.
Selain menggaet BCA, Tiket.com membuat program promosi, salah satunya Ten Ten Sale (TTS) selama 7 – 15 Oktober. Ini untuk meningkatkan transaksi.
Seiring dengan peningkatan transaksi, Tiket.com dikabarkan berencana mencatatkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO. Namun Gaery tidak merespons pertanyaan mengenai rumor ini.
Sedangkan CEO Tiket.com George Hendrata sempat mengatakan, bisnis yang berkembang selama pandemi Covid-19 membuat perusahaan percaya diri mampu meraup dana dari pasar modal. "Kami telah berkembang meski pandemi, kami pun dapat melakukannya (IPO)," kata dia dalam acara Wild Digital Indonesia, pada September (9/9).
Sebelumnya, sumber Bloomberg menyampaikan bahwa Tiket.com dalam pembicaraan untuk merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC COVA Acquisition Corp. Entitas gabungan keduanya berpotensi menghasilkan valuasi US$ 2 miliar.
SPAC disebut juga perusahaan cek kosong, karena tidak memiliki operasi apa pun. Perusahaan jenis ini merupakan sarana investasi yang dibuat khusus untuk mengumpulkan dana para orang kaya.
Sumber mengatakan, untuk merger dengan perusahaan SPAC, Tiket.com mendapatkan bantuan dari perusahaan investasi global Goldman Sachs Group yang bertindak sebagai penasihat.