Gojek Genjot Transaksi Sebelum IPO, Luncurkan Inovasi 3 Layanan
Gojek meluncurkan sejumlah inovasi baru pada tiga lini bisnis utama, yakni pesan-antar makanan GoFood, transportasi GoRide dan GoCar, serta logistik seperti GoSend. Ini dilakukan sebelum decacorn untuk mencatatkan saham perdana alias IPO tahun depan.
Co-Founder sekaligus CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, perusahaan membuat fitur GoFood PLUS dan Order Sekaligus. "Ini mampu mendongkrak transaksi," kata dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10).
Fitur GoFood PLUS merupakan fitur yang bisa menawarkan paket berlangganan kepada pengguna dengan potongan harga langsung untuk beragam kuliner. Sedangkan Order Sekaligus memungkinkan pelanggan memesan makanan atau minuman dari banyak resto sekaligus di satu lokasi.
Jumlah pelanggan GoFood PLUS meningkat lima kali lipat selama Januari hingga Juni. Sedangkan fitur Order Sekaligus telah diperluas ke banyak wilayah.
Pertumbuhan ekspansi fitur Order Sekaligus delapan kali lipat. Fitur ini tersedia di 41 lokasi di tujuh kota besar termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung, dan Surabaya.
GoFood juga mendorong eksposur merchant UMKM lokal melalui teknologi personalisasi data. Ini memungkinkan pelanggan mendapatkan rekomendasi kuliner dari mitra UMKM yang berada di sekitar lokasi pelanggan sesuai dengan preferensi.
Melalui aplikasi mitra usaha GoBiz, Gojek juga mengambangkan fitur BizTips yang berisi tips sukses mengelola bisnis secara mandiri. Fitur ini dianggap mampu membantu mitra UMKM kuliner dalam mengelola bisnis secara efisien.
Saat ini, sudah ada satu juta mitra usaha kuliner yang memanfaatkan GoFood. Kemudian, ada 250 ribu mitra usaha baru bergabung di GoFood tahun lalu.
Data internal perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata bulanan mitra kuliner yang bergabung di GoFood pada kuartal II 2020 meningkat hingga tujuh kali lipat.
Pada lini bisnis transportasi, Gojek berinovasi dengan memperluas rencana pemanfaatan kendaraan listrik. Yang terbaru, decacorn ini berencana melakukan uji coba komersial.
Pada tahap ini, Gojek akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan. Kemudian meningkatkan skala uji coba dengan target awal pemanfaatan sampai dengan 5.000 unit motor listrik.
Dalam uji coba komersial tersebut, pengguna Gojek akan dapat memilih layanan kendaraan listrik untuk sejumlah layanan, seperti GoRide, GoFood, GoSend Instant, GoShop, dan GoMart.
Gojek juga bekerja sama dengan Pertamina untuk penerapan skema battery swap pada motor listrik dari Gesit dan Gogoro.
Selain itu, Gojek gencar berinovasi dengan mengembangkan layanan transportasi terintegrasi atau GoTransit. Gojek bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia mengintegrasikan tiket KRL dengan layanan transport on-demand seperti GoRide dan GoCar.
Pada lini bisnis logistik, Gojek berinovasi dengan mengembangkan GoSend antar-muka pemrograman aplikasi atau API. Pada inovasi tersebut, Gojek mengintegrasikan layanan GoSend dengan platform mitra bisnis, seperti Tokopedia dan Halodoc.
Inovasi ini juga mampu mendongkrak transaksi GoSend. "Pada semester pertama tahun ini pengguna layanan GoSend oleh UMKM juga naik dua kali lipat,” kata Kevin.
GoSend juga berencana meluncurkan fitur GoSend Multidrop. Fitur itu menawarkan layanan pengiriman beberapa paket sekaligus dengan hanya sekali ambil. Alhasil, ongkos kirim jadi lebih hemat.