Shopee PHK dan Tutup Layanan, Bagaimana Kinerja Bisnis Induk Usaha?

Desy Setyowati
19 September 2022, 12:00
shopee, free fire, sea ltd, phk
shopee.co.th
Shopee

Shopee melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK karyawan, serta menutup layanan di sejumlah negara. Bagaimana kinerja bisnisnya?

Shopee mengumumkan PHK karyawan di Indonesia. Ini sebagai bagian dari langkah efisiensi.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menyampaikan, keputusan itu merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh. Sebelumnya, perusahaan melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.

“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan keputusan yang sangat sulit,” kata Radynal dalam keterangan pers, Senin (19/9).

Sea Ltd juga memberhentikan ratusan staf dari kantor unit Garena di Shanghai, Cina. Garena merupakan pengembang gim Free Fire.

Perusahaan Singapura itu juga memangkas beberapa proyek Garena. Proyek terkait komputasi awan (cloud) dan blockchain juga ditutup untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.

SEA Labs juga dihentikan untuk sementara waktu. Di Indonesia, Sea Group membuat SEA Labs di Jakarta pada Maret dan menargetkan bisa mencetak 1.000 talenta digital di Tanah Air tahun depan.

Sea Group juga melakukan PHK pegawai di Booyah!. Ini merupakan aplikasi live streaming game, yang merupakan bagian dari Garena.

“Mereka diberitahu akan dilepaskan dan aplikasi tidak akan lagi diperbarui,” kata sumber Reuters.

Shopee juga dikabarkan membatalkan lusinan tawaran pekerjaan dalam dua minggu terakhir. Ini dilakukan setelah induk perusahaan, Sea Ltd melaporkan kerugian membengkak dan pertumbuhan pendapatan melambat tajam.

Empat orang yang diwawancarai oleh Reuters mengatakan, orang-orang yang batal bekerja di Shopee membuat grup WeChat. Jumlah anggotanya sekitar 60 orang.

Seorang engineer berusia 27 tahun yang meminta disebut nama depan saja yakni Wang mengatakan, dia mendapatkan informasi batal bekerja di Shopee seminggu setelah tiba di Singapura. Sebelumnya ia bekerja di TikTok di Cina.

"Saya kira itu panggilan penipuan. Sampai saya menyadari bahwa itu adalah pembatalan penawaran oleh Shopee secara luas," kata Wang, yang saat itu telah membayar uang muka untuk menyewa rumah, dikutip dari Reuters, dua pekan lalu (6/9).

CEO Sea Ltd Forrest Li juga mengatakan, para petinggi tidak akan mengambil kompensasi tunai. “Ini berlaku sampai perusahaan mencapai swasembada,” kata dia dalam memo internal 1.000 kata kepada staf, dikutip dari VulcanPost.

Induk Shopee itu juga memangkas biaya perjalanan bisnis, dengan biaya makan dibatasi hingga US$ 30 per hari. Sedangkan biaya menginap di hotel dibatasi US$ 150 per malam.

Perusahaan juga memotong penggantian untuk tagihan makan dan hiburan.

Li mencatat bahwa Sea Ltd berjuang di era kenaikan suku bunga acuan saat ini. Selain itu, inlasi melonjak dan pasar bergejolak.

“Badai ini belum lewat,” kata dia. “Kemungkinan akan bertahan hingga jangka menengah.”

Kinerja Bisnis Induk Shopee

Li menyampaikan, investor beralih ke investasi yang aman di tengah situasi ekonomi sekarang ini. Sea Ltd pun berfokus mencapai arus kas positif sesegera mungkin, supaya bisa bertahan 12 sampai 18 bulan ke depan.

“Satu-satunya cara bagi kami untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada modal eksternal adalah menjadi mandiri, menghasilkan cukup uang untuk semua kebutuhan dan proyek kami sendiri,” ujar dia.

Valuasi induk Shopee tersebut anjlok dari di atas US$ 200 miliar pada Oktober lalu 2021 menjadi hanya US$ 27 miliar. Tahun lalu, bisnis Sea Ltd didukung oleh layanan gim dan e-commerce.

Gim buatan Garena, Free Fire meraup lebih dari US$4 miliar pada 2021, menurut perusahaan riset Sensor Tower. Namun pendapatannya melorot setelah dilarang oleh pemerintah India pada Februari.

Sedangkan bisnis Shopee tutup di di Prancis dan India pada Maret. Kini, e-commerce asal Singapura ini dikabarkan akan keluar dari Argentina dan menutup operasional lokal di Cili, Kolombia, dan Meksiko.

“Ini karena ketidakpastian makro ekonomi yang meningkat saat ini,” kata Chief Executive Shopee Chris Feng dalam email internal dikutip dari Reuters. “Sea Ltd perlu memfokuskan sumber daya pada operasi inti.”

Sea Ltd yang terdaftar di New York pun memangkas jumlah pekerja di seluruh unit dalam beberapa bulan terakhir. Ini dilakukan setelah perusahaan melaporkan kerugian kuartalan hampir US$ 1 miliar pada April - Juni.

"Nada mereka tidak pernah lebih pesimistis (dari ini)," kata analis utama di DZT Research yang berbasis di Singapura Ke Yan.

Menurutnya, strategi Sea Ltd menggunakan arus kas Garena untuk mengompensasi ‘bakar uang’ Shopee tidak berkelanjutan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...