UMP Maksimal Naik 10%, Bagaimana Gaji Pegawai Startup saat Marak PHK?

Desy Setyowati
28 November 2022, 15:25
ump, upah minimum, startup, gaji pegawai startup, phk
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Karyawan melihat telepon selulernya dengan latar belakang gedung bertingkat di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Jumlah karyawan yang di-PHK tersebut naik lebih dari 600% hanya dalam sepekan. “Pekerja di sektor teknologi harus menyesuaikan diri dengan kenyataan baru, yakni gaji lebih rendah dan tunjangan lebih sedikit,” kata beberapa sumber kepada Crunchbase, Senin (21/11).

Eksekutif di perusahaan konsultan startup Kruze Consulting Healy Jones mengatakan, perusahaan kini tidak lagi mampu mempekerjakan talenta baru dengan harga premium. “Pencari kerja mungkin mendapati perusahaan baru membayar lebih rendah daripada perusahaan lama mereka,” kata dia.

Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (ATSINDO) Handito Joewono memperkirakan, penurunan lowongan kerja startup dan perusahaan teknologi di Indonesia juga tersendat hingga tahun depan.

Startup sudah banyak yang ‘sadar’ dan bertransformasi menjadi korporasi, sehingga produktivitas dan efisiensi merupakan keseharian (hal umum),” kata Handito kepada Katadata.co.id, minggu lalu (24/11).

Katadata.co.id juga mengonfirmasi potensi penurunan gaji pegawai startup kepada Founder sekaligus CEO Binar Academy Alamanda Shantika. Namun ia belum dapat berkomentar.

Binar Academy memang menjadi salah satu perusahaan yang melakukan PHK akhir tahun ini.

Namun Alamanda sempat mengatakan, permintaan talenta digital masih akan tetap signifikan meskipun banyak startup melakukan PHK. Sebab, ketersediaan talenta digital di Indonesia minim.

Berdasarkan riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber per tahun.

Infografik_Gaji tinggi talenta digital
Infografik_Gaji tinggi talenta digital (Katadata)

Namun, menurutnya penawaran gaji talenta digital di startup akan semakin rasional. Ini karena perusahaan rintisan mendapatkan pembelajaran dari keterbatasan anggaran dan lebih sadar dalam menawarkan gaji kepada pekerja.

"Bukan tidak mungkin akan ada pengaturan terhadap penawaran gaji para new hiring atau existing employee," kata Alamanda kepada Katadata.co.id, pada Juni (7/6).

Selain itu, pendanaan terhadap startup semakin ketat. Ini membuat manajemen perusahaan rintisan kian berhati-hati dalam melakukan rekrutmen. 

Halaman:
Reporter: Antara, Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...