Investor Global Mulai Incar Startup Mikrobioma, Indonesia Dilirik

Lenny Septiani
28 Desember 2022, 19:20
mikrobioma, startup, investor
nutraingredients-usa
Produk uBiome

Jaksa federal di Amerika Serikat (AS) mengatakan pada tahun lalu, bahwa tes startup uBiome tidak valid secara ilmiah. Pendiri uBiome Zachary Apte dan Jessica Richman juga dituduh menipu.

Produk uBiome
Produk uBiome (nutraingredients-usa)

Co-founder sekaligus CEO Pendulum Colleen Cutcliffe mengatakan, probiotik jelas merupakan Voodoo atau agama di Afrika Barat, yang sering disebut sebagai ilmu sihir.

Cutcliffe memiliki gelar doktor dalam biokimia dari Universitas Johns Hopkins. Dua rekan pendiri Pendulum juga memiliki gelar doktor.

“Faktanya, dalam delapan tahun pertama perusahaan kami berdiri, saya tidak mengizinkan siapa pun menggunakan kata ‘p’ untuk mendiskusikan produk kami,” katanya, mengacu pada probiotik. “Saya berkata, 'ini adalah intervensi mikrobiotik'.”

Pendulum menjual beberapa produk, termasuk suplemen dengan akkermansia muciniphila, bakteri usus yang dipasarkan sebagai ‘probiotik generasi berikutnya’. Produknya dipakai untuk diet.

“Bakteri tersebut sulit dibuat hidup-hidup karena dapat mati jika bersentuhan dengan oksigen,” kata Cutcliffe. “Jadi Pendulum membangun proses eksklusif yang mencegah masuknya oksigen.”

Namun, Pendulum masih harus mempelajari puluhan ribu strain bakteri usus. Meskipun nilai pasar industri probiotik global diprediksi US$ 60 miliar.

Startup Mikrobioma di Indonesia

Startup yang memproduksi vitamin Youvit meraih pendanaan seri B US$ 6 juta atau sekitar Rp 93,6 miliar pada akhir Oktober. Dana ini berasal dari Unilever dan konglomerat asal India Wipro Consumer Care & Lighting.

Wipro Consumer Care & Lighting masuk melalui unit bisnis di bidang modal ventura. Begitu juga dengan Unilever melalui Unilever Ventures.

Youvit
Youvit (Instagram/Youvit)

Partner di Unilever Ventures Pawan Chaturvedi menilai, format produk Youvit modern dan inovatif. Selain itu, menerapkan pendekatan distribusi omnichannel.

“Youvit siap mendisrupsi pasar vitamin dan suplemen yang besar di Asia Tenggara. Kami berharap dapat bermitra dengan Wouter dan Maarten (pendiri Youvit lainnya) saat mereka membangun kategori kesehatan di pasar yang menarik ini,” kata Chaturvedi.

Pada keterangan pers berbeda, Managing Partner Wipro Consumer Care Ventures Sumit Keshan mengatakan bahwa Youvit menawarkan bisnis yang menjanjikan di segmen nutraceutical dan wellness. Sebab, startup ini menyediakan vitamin berbentuk gummy bentuk gummy untuk anak-anak dan orang dewasa.

Investasinya kepada Youvit juga menjadi yang pertama di Asia Tenggara. “Youvit mendapatkan daya tarik yang kuat dari konsumen anak-anak maupun orang dewasa,” kata Keshan dikutip dari Business Standard.

Pada 2020, East Ventures mengumumkan pendanaan tahap awal di startup di bidang teknologi genomika Nusantics. Perusahaan rintisan ini mengklaim sebagai startup lokal pertama yang dapat menganalisis profil mikrobioma.

alat uji covid-19 nusantics
alat uji covid-19 nusantics (east ventures)

East Ventures juga menyuntik startup Nalagenetics. Perusahaan rintisan ini memuat produk bioteknologi, dengan menganalisis data genetik dan menghasilkan produk berupa personalisasi obat, nutrisi dan skrining. 

Nalagenetics
Nalagenetics (Nalagenetics)

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan, startup mikrobioma mulai ada di Indonesia namun belum banyak.

“Sudah mulai bermunculan di Indonesia" kata Edward kepada Katadata.co.id, Rabu (28/12). Ia mencontohkan Asaren dan Regene.

Edward menjelaskan, investasi di sektor itu memiliki periode maturity yang lebih lama. Oleh karena itu, tidak semua modal ventura melirik atau mampu berinvestasi di sektor ini.

Namun, "peluang di sektor ini memang sangat besar bagi yang berhasil," katanya.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...