Outlook 2023: Tren Startup PHK di Indonesia Akankah Berakhir?

Desy Setyowati
3 Januari 2023, 06:45
startup, outlook 2023
Freepik
Ilustrasi.

Menurut Heru, ada beberapa faktor yang menyebabkan startup terpaksa melakukan PHK, di antaranya:

  1. Kesulitan mendapatkan investasi
  2. Masif bakar uang seperti untuk gratis ongkir alias ongkos kirim maupun diskon
  3. Pengeluaran tinggi untuk gaji pegawai dan fasilitas penunjang
  4. Konflik Rusia dan Ukraina yang berdampak terhadap inflasi
  5. Ancaman resesi ekonomi global

Startup punya waktu dua tahun biasanya untuk bisnis lanjut atau tidak. Kalau sekarang banyak yang berguguran, ini belum puncaknya. Masih banyak startup yang bertahan 1,5 – 2 tahun ke depan. Kalau tidak dapat investasi ya akan berguguran,” ujar Heru.

Salah satu pendiri dan mitra pengelola Antler untuk Asia Jussi Salovaara menyampaikan, investor yang ada di perusahaan rintisan secara aktif menyarankan para pendiri (founder) untuk bersiap menghadapi ‘musim dingin’ alias ‘tech winter’.

“Modal ventura mendorong para pendiri untuk memiliki runway yang lebih panjang,” ujar Salovaara dikutip dari CNBC Internasional, dua pekan lalu (9/12). Dalam konteks startuprunway mengacu pada berapa lama perusahaan dapat bertahan di pasar, jika pendapatan dan pengeluaran konstan.

Ia juga menyampaikan, startup-startup yang melakukan PHK itu mungkin bekerja dengan baik secara operasional, seperti bisnis tumbuh atau bahkan hampir untung. “Tetapi mereka perlu memastikan bahwa bisnis tumbuh berkelanjutan,” tambah dia.

Sedangkan Co-founder sekaligus Managing Partner Alpha JWC Ventures yang berbasis di Indonesia Jefrey Joe mengatakan, sebelumnya para pendiri startup memang didorong untuk tumbuh cepat.

Sedangkan sejumlah negara menghadapi ancaman resesi ekonomi saat ini. “Maka perlu ada perubahan yang dilakukan saat organisasi mengalami pergeseran dari pertumbuhan kuat menuju pertumbuhan berkelanjutan,” katanya.

“Misalnya, Anda mungkin tidak memerlukan terlalu banyak tenaga pemasaran jika anggaran pemasaran dipotong,” tambah dia. Ini artinya, startup berpotensi melakukan PHK di divisi ini.

“Kami sampaikan kepada para pendiri startup agar bersiap bahwa tahun depan tidak akan lebih mudah dari tahun ini,” kata Jefrey Joe.

Salah satu pendiri sekaligus CEO agregator merek e-commerce Rainforest yang berbasis di Singapura Jia Jih Chai menyampaikan, para pendiri startup berhati-hati dalam mengelola biaya.

“Itu untuk memastikan ada runway cukup hingga akhir 2024,” kata Jia Jih Chai. Dia sebelumnya menjabat wakil presiden senior di Carousell dan direktur pelaksana di Airbnb.

Carousell melakukan PHK terhadap sekitar 10% dari jumlah karyawan atau 110 orang baru-baru ini.

“Ada tanda-tanda bahwa kami memasuki resesi, jika belum melakukannya (memastikan runway panjang). Oleh karena itu, permintaan pelanggan kemungkinan lebih lambat pada 2023,” kata Chai.

Namun jurnalis Silicon Valley yang juga menjalankan buletin dan podcast independen bernama Big Technology Alex Kantrowitz heran dengan perusahaan teknologi yang masif ekspansi saat pandemi corona.

“Mereka memperkirakan bahwa perubahan perilaku Covid-19 akan bertahan selamanya,” kata Alex kepada CNBC’s ‘TechCheck’.

Alhasil, sejumlah perusahaan teknologi gencar merekrut banyak pekerja. Hal ini juga terjadi di Indonesia.

“Jelas, begitu Anda diizinkan pergi ke restoran, bergaul dengan teman di luar, penggunaan Netflix, Facebook, Shopify, dan Amazon akan turun. Jadi mengapa semuanya membangun seolah-olah itu akan bertahan selamanya?” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...