Startup Pengelola Sampah Rekosistem Raih Rp 75 Miliar, Gaet PLN

Lenny Septiani
9 Agustus 2023, 05:40
Rekosistem, startup, pln
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Warga menyetorkan sampah anorganik di tempat penukaran Rekosistem di Stasiun MRT Blok M, Jakarta, Jumat (5/3/2021).

Kinerja startup Rekosistem sebagai berikut:

  • Dengan menggunakan IoT dan machine learning, mereka menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi pengumpulan sampah 49%
  • Meningkatkan produktivitas sampah menjadi material 523% untuk daur ulang, daur naik, dan sumber energi berbasis sampah selama paruh pertama tahun ini
  • Peningkatan pendapatan pekerja sampah 117%
  • Memiliki 300 pekerja sampah dan mitra bisnis
  • Mempunyai 10 Reko Hub
  • Memiliki 33 Reko Waste Station
  • Menggaet lebih dari 100 pelanggan bisnis dan 20 ribu konsumen individu
  • Menjangkau lebih dari 100 ribu orang
  • Sudah mengelola lebih dari 2.500 ton metrik sampah per bulan
  • Pendapatan tahunan tumbuh tujuh kali lipat
  • Rekosistem mengklaim telah menghemat 12.615 ton CO2 lewat penggantian material baru dengan material daur ulang dan mencegah polusi sampah ke lingkungan

Startup Rekosistem juga tergabung dalam program Connext Powered by PLN. Mereka akan menjajaki kerja sama dengan PLN.

Perusahaan rintisan itu akan menggunakan dana segar yang diperoleh untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah Rekosistem hingga lebih dari 20 ribu ton metrik sampah per bulan dalam dua tahun ke depan.

Untuk mencapai target tersebut, startup Rekosistem memiliki rangkaian strategi di antaranya:

  • Pengembangan sistem pengelolaan sampah
  • Memperluas penerapan teknologi IoT dan mesin pembelajaran alias machine learning
  • Mengalokasikan sumber daya untuk pengembangan teknologi daur ulang
  • Meningkatkan fasilitas pemulihan material atau Reko Waste Station dan Hub
  • Melibatkan lebih dari 5.000 pekerja dan mitra bisnis ke dalam ekosistem digital

Startup Rekosistem merambah model:

  1. Business to Business atau B2B: menyasar segmen korporasi
  2. Business to Business to Consumer alias B2B2C: menjangkau bisnis dan konsumen akhir melalui aplikasi mobile dan web

Aplikasi Rekosistem menawarkan layanan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab bagi pemukiman, bangunan hingga pemerintah daerah. Caranya bekerja sama dengan stakeholder pengelolaan sampah, baik individu maupun lini usaha.

Co-Founder dan Chief Operating Officer Rekosistem Joshua Valentino mengatakan bahwa model bisnis B2B merupakan model bisnis yang tepat. Sebab, masalah rantai pasokan sampah di Indonesia bersifat sistematis. 

“Model bisnis ini memungkinkan kami mengubah rantai pasokan sampah yang terfragmentasi menjadi ekosistem yang lebih sirkular dengan cara paling efisien dan optimal, bersama dengan semua mitra bisnis kami," ujarnya.

Managing Partner Skystar Capital Abraham Hidayat optimistis dengan pertumbuhan sektor pengelolaan sampah di Indonesia. Sebab, menawarkan banyak peluang pertumbuhan bagi para pemain yang dapat efektif dalam industri yang terfragmentasi ini. 

“Dengan keahlian dan pengalaman yang mendalam di sektor ini, kami melihat Rekosistem berada dalam posisi yang baik untuk menyelesaikan beberapa isu mendasar di bidang ini dan memanfaatkan banyak peluang yang belum dimanfaatkan sepenuhnya,” kata Abraham.

Sebagai pendukung awal Rekosistem, Partner East Ventures Avina Sugiarto melihat berbagai kemajuan dan perkembangan positif dari startup ini. “Kami akan terus berkolaborasi dengan Rekosistem untuk membawa dampak positif terhadap industri pengolahan sampah dan berkontribusi terhadap penciptaan ekonomi sirkular di Indonesia," katanya. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...