Strategi Maxim dan inDrive Saingi Gojek dan Grab di Indonesia
Maxim dan inDrive menambah persaingan di bisnis taksi dan ojek online alias ojol di Indonesia. Bagaimana cara kedua startup asal Rusia ini menyaingi Grab dan Gojek?
Maxim menetapkan tarif relatif murah ketimbang pesaing yakni Grab, Gojek, dan inDrive. Hal ini karena perusahaan mengenakan biaya layanan kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang lebih rendah, yakni 5% - 15%.
Meski begitu, Development Manager Maxim Indonesia Deni Gustiawan Chandra mengatakan bahwa perusahaan tetap mengutamakan keamanan. Salah satu caranya, meluncurkan dua fitur pada awal Agustus, yakni:
- Verifikasi driver: mewajibkan mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol memverifikasi akun menggunakan KTP, SIM, dan foto pribadi. Ini bertujuan mengurangi risiko penyalahgunaan identitas akun driver dan menjaga integritas platform ride-hailing.
- SIP Call: platform komunikasi antara driver taksi dan ojek online alias ojol dengan penumpang, sebelum memulai perjalanan. Komunikasi yang dimaksud berupa pesan teks ataupun panggilan telepon, tanpa harus menggunakan nomor pribadi.
“Kami berharap ada lapisan perlindungan ganda yang lebih kuat bagi semua pihak,” kata Deni dalam keterangan pers, dua pekan lalu (10/8).
Maxim beroperasi di Indonesia sejak 2018. Pesaing Gojek dan Grab ini hadir di lebih dari 150 kota di Indonesia.
Per 15 Juni, Maxim mencatat pertumbuhan jumlah pengguna rata-rata 172% dan pengemudi 130%.