Empat Perusahaan Teknologi dan Startup Akan IPO, Siapa Saja?

Lenny Septiani
25 September 2023, 11:07
startup ipo, ipo,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Karyawati berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Sebanyak empat perusahaan teknologi termasuk startup bersiap mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO), menurut Bursa Efek Indonesia alias BEI. Siapa saja yang berencana IPO?

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan 66 perusahaan sudah IPO dengan menghimpun dana total Rp 49,4 triliun. Lalu, ada 28 perusahaan dalam pipeline IPO per 22 September.

Sebanyak 26 dari total 28 perusahaan dalam pipeline IPO, berencana melantai di bursa saham pada kuartal IV. BEI mencatat, rata-rata 21,6% perusahaan menjadi emiten pada kuartal keempat.

“Hal ini menunjukkan secara historis minat IPO pada kuartal IV signifikan,” ujar Nyoman dalam keterangan pers, Minggu (24/9).

Rincian perusahaan dalam antrian IPO berdasarkan sektor sebagai berikut:

  • 5 sektor barang konsumen primer
  • 4 sektor barang baku
  • 4 sektor energi
  • 4 sektor teknologi
  • 3 sektor barang konsumen non primer
  • 3 sektor infrastruktur
  • 2 sektor industri
  • 1 sektor kesehatan
  • 1 sektor properti
  • 1 sektor transportasi dan logistik

BEI tidak memerinci daftar nama perusahaan teknologi atau startup yang akan segera IPO. Namun beberapa perusahaan rintisan mengungkapkan rencananya untuk melantai di bursa saham.

Daftar perusahaan teknologi atau startup yang mengungkapkan rencana IPO di antaranya:

1. IDMETAFORA

IDMETAFORA merupakan perusahaan rintisan pembuat website dan software ERP yang didirikan pada 2014. Founder sekaligus CEO IDMETAFORA M Abdurrohman Alhafidz mengatakan perusahaan berencana IPO dalam waktu dekat.

“Sejak dua tahun lalu kami dekat dengan BEI. Beberapa kali rapat, dan berkomunikasi dengan sejumlah sekuritas,” kata Abdurrohman dalam wawancara dengan RBTV Jogja, pada April.

Selain itu, perusahaan bekerja sama dengan akuntan publik.

Abdurrohman mengatakan telah mempersiapkan semuanya sejak sebelum pandemi corona.

2. Digiasia Bios

Startup fintech berbasis Embedded Finance as a Service (EFaaS) milik mantan CEO Indosat Alexander Rusli, Digiasia Bios berencana IPO di Bursa Nasdaq Amerika Serikat (AS) pada kuartal II. 

Digiasia Bios telah menandatangani perjanjian kerjasama merger dengan SPAC Stonebridge Acquisition Corporation.

Chief Digital Ecosystem Integration Digiasia Bios Joseph Lumban Gaol mengatakan proses IPO berjalan sesuai jalur. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...