Dikabarkan Kaji Merger, GoTo Gojek Optimistis Untung Akhir 2023

Lenny Septiani
12 Februari 2024, 12:18
goto, gojek, grab,
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Driver ojek online melepaskan helm penumpang di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020).

Ia menegaskan bahwa GoTo akan terus beradaptasi secara taktis untuk mempertahankan kepemimpinan pasar. Perusahaan juga akan terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang Perseroan.

Berdasarkan paparan resmi perusahaan pada Agustus 2023, terdapat tiga strategi utama GoTo Gojek Tokopedia untuk mencapai profit di antaranya:

  1. Optimasi biaya
  2. Integrasi ekosistem
  3. Perluasan pangsa pasar

Chief Transport Officer Gojek Shobhit Singhal mengatakan, inisiatif transportasi seperti GoCar Hemat dapat membantu perusahaan mengelola biaya.

“Inisiatif itu dapat menargetkan 50% - 60% lebih banyak pelanggan dalam jangka menengah,” kata Shobbit dikutip dari Tech in Asia, pada Desember tahun lalu (1/12/2023).

Gojek dan Grab Dikabarkan Mengkaji Merger

Berdasarkan laporan Bloomberg, Grab dan GoTo telah memulai kembali pembicaraan untuk melakukan merger. Langkah ini dinilai sebagai kombinasi potensial yang bertujuan mengatasi kerugian kedua perusahaan selama bertahun-tahun akibat persaingan yang ketat.

“Kedua perusahaan, yang juga merupakan pemimpin layanan pesan-antar makanan di wilayah berpenduduk lebih dari 650 juta orang, sedang melakukan diskusi awal tentang berbagai skenario,” kata beberapa sumber Bloomberg, Jumat (9/2).

Salah satu sumber menyatakan , salah satu opsi potensial dari merger yakni Grab yang berbasis di Singapura mengakuisisi GoTo dengan menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.

Lebih lanjut, sumber mengatakan bahwa GoTo lebih terbuka untuk melakukan kesepakatan, setelah Patrick Walujo mengambil alih posisi chief executive officer alias CEO tahun lalu.

“Kedua perusahaan, yang juga merupakan pemimpin layanan pesan-antar makanan di wilayah berpenduduk lebih dari 650 juta orang, sedang melakukan diskusi awal tentang berbagai skenario,” kata beberapa sumber Bloomberg, Jumat (9/2).

Salah satu sumber menyatakan , salah satu opsi potensial dari merger yakni Grab yang berbasis di Singapura mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia dengan menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.

Jika kesepakatan merger itu terwujud, valuasi kedua perusahaan ini ditaksir akan mencapai US$ 20 miliar, atau setara Rp 312 triliun dengan mengacu rata-rata kurs Rp 15.630 per dolar AS. 

Menurut sumber tersebut, GoTo Gojek Tokopedia lebih terbuka untuk melakukan kesepakatan, setelah Patrick Walujo mengambil alih posisi chief executive officer alias CEO tahun lalu.

Melalui merger, Grab akan berfokus di Singapura dan beberapa pasar lainnya. Sementara itu, GoTo tetap mempertahankan pasar di Tanah Air.

Belum ada kesepakatan soal skema merger. Sebab, dalam memperhitungkan valuasi, ada beberapa faktor yang akan dipertimbangkan misalnya, penurunan saham GoTo Gojek Tokopedia yang mencapai 30% dalam setahun terakhir.

Akan tetapi, para pemegang saham disebut telah mendukung dan mendorong kesepakatan mengenai aksi korporasi tersebut.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...