Batal Bertemu Jokowi, Robot Sophia Melucu di Depan Menteri Kominfo
Hanson membangun perusahaan robotika yang berbasis di Hong Kong, Hanson Robotics. Robot yang terinspirasi Audrey Hepburn ini pun mendapat status kewarganegaraan dari Arab Saudi pada akhir 2017 lalu.
(Baca: Google Kembangkan Artificial Inteligence untuk Penyandang Disabilitas)
Namun, Rudiantara mengatakan bahwa Sophia punya kelemahan. "Stand up comedian tidak dirancang kalimatnya. Kalau tidak pakai Cue Card, (Sophia) bisa ‘ngaco’ jawabannya,” kata dia usai acara.
Ia mengakui bahwa banyaknya data yang diperoleh Sophia melalui percakapan langsung, akan membuatnya semakin mirip manusia. Meski begitu, ia menilai bahwa robot tidak akan menggantikan manusia. “Bagaimanapun manusia tak bisa dikalahkan AI," katanya.
Di Indonesia, minat pengusaha untuk mengadopsi AI pun cukup tinggi. Survei tahunan perusahaan jasa konsultan internasional Pricewaterhouse Coopers (PwC) menunjukkan, hampir 30% pimpinan bisnis menilai pertumbuhan ekonomi global akan menurun pada 2019. Namun, minat untuk mengadopsi AI meningkat.
Survei PwC ke-22 ini melibatkan lebih dari 1.378 CEO di 91 negara. Survei ini dilakukan pada September hingga Oktober 2018. Hasilnya, jumlah CEO yang pesimistis dengan perekonomian dunia meningkat dari 5% di awal 2018 menjadi hampir 30% di awal 2019.
(Baca: Ekonomi Global Lesu, Minat Adopsi Teknologi Tetap Tinggi)