Tak Mau Dijadikan Alat Perang Dagang AS, Huawei Hadapi Krisis

Cindy Mutia Annur
22 Agustus 2019, 13:37
huawei, perang dagang, huawei krisis
123RF.com
Huawei menghadapi krisis karena tekanan yang semakin besar dari AS yang memasukkan perusahaan teknologi asal Tiongkok ini ke dalam daftar entitas yand dilarang melakukan bisnis dengan perusahaan AS.

Dalam salah satu pidato di hadapan karyawannya beberapa waktu yang lalu, Ren menggambarkan situasi yang tengah dihadapi Huawei saat ini layaknya sebuah 'peperangan'. Ren memang dikenal sering menggunakan istilah militer dalam berkomunikasi dengan karyawannya.

Mei lalu, Huawei dimasukkan ke dalam daftar hitam AS, yang melarang perusahaan teknologi AS untuk melakukan bisnis dengan perusahaan asal Tiongkok. Padahal, perusahaan Tiongkok banyak mengandalkan teknologi AS mulai dari perangkat lunak hingga perangkat keras.

Namun awal pekan ini, Senin (19/7), pemerintah AS memperpanjang penangguhan hukuman untuk Huawei selama 90 hari kedepan. Selama masa ini, perusahaan teknologi Tiongkok, termasuk Huawei, masih dapat membeli komponen dari perusahaan teknologi AS untuk kebutuhan produksi.

(Baca: Trump Tak Ingin AS Berbisnis dengan Huawei)

"Sekarang perusahaan berada dalam krisis hidup atau mati, prioritas pertama kami adalah mendorong semua kru untuk berkontribusi, dan yang kedua adalah memilih dan mempromosikan bakat, dan menambah 'darah baru' ke sistem kami," ujar Ren seperti dikutip dari CNBC, Rabu (21/8).

Dia juga menekankan agar para stafnya agar memperhatikan kualitas kontrak yang mereka tandatangani dengan pelanggan untuk memastikan kontrak tersebut dibayar tepat waktu sehingga tidak menyebabkan arus kas yang bermasalah. Ren menambahkan, Huawei juga akan mempercepat pembelian peralatan penting untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...