Tren Layanan Personalisasi, Nilai Pasarnya Diprediksi Rp 437 Triliun
Oleh karena itu, menurut Ignatius, personalisasi akan menjadi tren di Indonesia. Hal ini dilakukan supaya konsumen tidak kewalahan dengan banyaknya produk yang disajikan. “Kami belum tahu hitungan (nilai pasarnya). Tapi ini pasti akan berkembang,” kata dia.
(Baca: East Ventures Tambah Modal Startup Penyedia Solusi Pemasaran)
Riset Deloitte pada 2015 menunjukkan, konsumen bersedia membayar 10-50% lebih banyak untuk produk yang dipersonalisasi. Produk yang diharapkan konsumen untuk disesuaikan dengan kebutuhan adalah perlengkapan rumah tangga, busana, otomotif, mainan dan gim, kosmetik, makanan dan minuman, dan produk kesehatan.
Global Head of Brand Innovation HP Inc Nancy Janes mengatakan, personalisasi sangat berpengaruh dalam menciptakan pengalaman konsumen yang lebih baik. Strategi ini juga dinilai bisa meningkatkan loyalitas an interaksi konsumen. "Hal ini sekaligus mempercepat pertumbuhan bisnis dan penetrasi ke pasar (speed to market),” kata dia dalam siaran pers.
(Baca: Telkomsel Gandeng Kinetica untuk Kembangkan Big Data)