Data BPJS Kesehatan yang Bocor Bisa Digunakan untuk Membobol Bank

Fahmi Ahmad Burhan
21 Mei 2021, 12:31
kebocoran data, bpjs, bpjs kesehatan, pembobolan bank, fraud, perbankan, rekening bank
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Data BPJS Kesehatan dikabarkan bocor dan dijual di forum peretas.

Sayangnya, UU PDP belum juga rampung. Pembahasan RUU PDP beberapa kali molor dari target. Dari rencana awal 2019, RUU PDP kemudian, ditarget selesai November 2020. Lalu molor menjadi Desember 2020, kemudian Maret 2021. Setelahnya molor lagi.

Bocornya data 279 juta milik BPJS Kesehatan awalnya diungkap oleh pengguna Twitter dengan nama akun @ndagels. Ia mencuit konten yang menampilkan cuplikan situs jual beli data.

"Data 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual, Bahkan ada data orang yang sudah meninggal," katanya, Kamis (20/5).

Dalam cuitan selanjutnya, ia mengatakan kumpulan data BPJS Kesehatan yang bocor itu dijual dengan 0,15 bitcoin atau sekitar Rp 86,4 juta.

Unggahan itu menampilkan akun bernama kotz yang mengklaim dirinya memiliki data 279 juta peserta BPJS Kesehatan. Data itu meliputi nama peserta, KTP, gaji, nomor ponsel, email, serta alamat.

Dia menjual data-data itu di forum peretas, raidforums.com. Namun satu juta data diberikan gratis tanpa kata sandi, sebagai contoh. "Ada juga 20 juta data yang memiliki foto pribadi," kata akun itu dikutip dari forum.

Saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang menyelidiki dugaan kebocoran data 279 juta peserta BPJS Kesehatan itu. Hingga Pukul 20.00 WIB kemarin (20/5), kementerian belum dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah masif.

“Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar,” kata juru bicara kementerian Kominfo Dedy Permadi dalam pernyataan tertulis kepada Katadata.co.id, Kamis (20/5).

Penelusuran dilakukan oleh Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo.

Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf juga mengatakan setelah mendapat kabar kebocoran data itu pihaknya langsung melakukan penelusuran lebih lanjut. Penelusuran ini untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.

"Kami juga sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," kata Iqbal kepada Katadata.co.id, Kamis (20/5).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...