Akunnya Diblokir, Donald Trump Gugat Facebook, Google dan Twitter

Intan Nirmala Sari
8 Juli 2021, 13:41
Ajeng Dinar Ulfiana Sebuah potongan karton mirip mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump diletakkan di meja untuk menjaga jarak sosial di restoran Hulu Noodle, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Jakarta, Indonesia, Kamis (4/3/
ANTARA FOTO/REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/hp/cf
Ajeng Dinar Ulfiana Sebuah potongan karton mirip mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump diletakkan di meja untuk menjaga jarak sosial di restoran Hulu Noodle, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Jakarta, Indonesia, Kamis (4/3/2021).

Pembenahan pada Section 230 memungkinkan perusahaan teknologi untuk beroperasi dan berkembang tanpa perlu memoderasi konten. Dengan begitu, perusahaan hanya akan berperan sebagai platform.

“Ini adalah perlindungan tanggung jawab yang tidak seorang pun dalam sejarah negara kita yang pernah terima,” kata Trump.

Dia menambahkan, undang-undang tersebut menjadikan status perusahaan teknologi sebagai perusahaan swasta.

Di sisi lain, para ahli hukum memandang gugatan Trump sebagai kebiasaan mantan Presiden AS untuk mendapatkan perhatian media. Sayangnya, perhatian tersebut tidak secara agresif mendukung Trump, di mana argumen terkait kebebasan bicara juga akan dipertanyakan analis. Apalagi, ketiga perusahaan yang digugat Trump cenderung memiliki perlundungan kuat dalam menentukan konten di situs mereka.

Sebelumnya, Pidato Donald Trump pada hari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives) akan mengesahkan hasil electoral college pemilu awal Januari 2021 dianggap memicu kerusuhan di Gedung Capitol.

Dia mengatakan, “inilah yang akan terjadi ketika kemenangan telak(nya) di pemilu yang sakral dilucuti dengan kejam”.

Sebelumnya, pada 20 Desember 2020, Trump telah mengajak para pendukungnya untuk melakukan protes besar-besaran pada 6 Januari 2021 untuk mendesak senat dan DPR AS mengesahkan kemenangan Biden-Harris.

“Protes besar di (Washington) DC pada 6 Januari, datanglah, (ini) akan menjadi liar,” cuitnya melalui @realdonaldtrump. Setelah itu Trump masih menyampaikan klaim-klaim tidak berdasar dan tanpa bukti bahwa partai Demokrat melakukan kecurangan pada pemilu.

Ribuan pendukung Trump pun datang pada tanggal tersebut dan mendengar ajakan sang presiden untuk berbaris ke Gedung Capitol untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas (klaim) ketidakberesan pemilu. Mereka juga mendesak anggota partai republik yang duduk di senat dan DPR untuk menolak mengesahkan hasil pemilu.

Penyumbang bahan: Nada Naurah (magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...