Instagram Luncurkan Fitur Baru Anti-retas untuk Tekan Risiko Penipuan

Fahmi Ahmad Burhan
15 Juli 2021, 09:23
Ikon aplikasi Instagram pada close-up layar iPhone Apple.
alexey malkin|123RF.com
Ikon aplikasi Instagram pada close-up layar iPhone Apple.

Februari lalu, induk Instagram, Facebook juga mengungkapkan adanya modus dari peretas untuk mendapatkan data pribadi pengguna Instagram. Peretas itu mengirim email secara massal dan mengaku sebagai Instagram.

Calon korban kemudian diarahkan untuk memulihkan akun dengan cara mengeklik tautan (link). "Bisa jadi (tautan) itu memuat serangan phishing atau penipuan untuk mendapatkan informasi pribadi Anda," kata Facebook dalam siaran pers, Februari lalu.

Penipu mengelabui pengguna untuk mendapatkan informasi pribadi, termasuk kata sandi dan data kredensial seperti akun finansial.

Facebook mengatakan, pelaku berusaha membuat email terkesan resmi dari perusahaan dengan menambahkan logo. “Bagi sebagian orang ini sulit untuk mengidentifikasi email asli dan palsu,” katanya.

Oleh karena itu, pengembang platform media sosial tersebut mengimbau pengguna mengecek terlebih dulu keaslian pesan sebelum mengikuti arahan penipu. Caranya, masuk ke bagian pengaturan di aplikasi. Kemudian pilih ‘keamanan dan login’.

Sebelumnya, laporan The International Criminal Police Organization (Interpol) 2020 menunjukkan bahwa Asia Tenggara menjadi sasaran penjahat siber dengan modus phishing. Perusahaan yang diincar yakni sektor keuangan, penyedia layanan email dan internet.

Indonesia menjadi target tertinggi selama semester I 2019, dengan 31,07% upaya phishing. Disusul oleh Singapura (30,21%), Malaysia (15,16%), Filipina (13,23%) dan Thailand (7,41%).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...