Swiss Buat Kapsul Bunuh Diri, Ada Penolakan dari Pimpinan Agama

Desy Setyowati
8 Desember 2021, 11:51
Kapsul bunuh diri Sarco
Exit International
Kapsul bunuh diri Sarco

Dignitas and Exit menggunakan obat barbiturat cair yang dapat dicerna untuk menyebabkan koma dalam dua sampai lima menit. Kemudian menimbulkan kematian.

Meski begitu, kapsul bunuh diri ciptaan Dr Philip Nitschke disebut tidak terkait dengan Exit.

Kapsul bunuh diri Dr Nitschke pun ditentang oleh para penentang euthanasia. Sebagian karena metode yang digunakan.

“Gas mungkin tidak akan pernah menjadi metode yang dapat diterima untuk bunuh diri yang dibantu di Eropa karena konotasi negatif dari Holocaust,” kata Dr Nitschke kepada The Independent dalam wawancara pada 2018. “Beberapa bahkan mengatakan bahwa itu hanya kamar gas yang dimuliakan.”

Itu juga menuai kritik karena desainnya yang futuristik. Beberapa orang menilai, mesin ini mengagungkan bunuh diri.

Selain itu, ada aplikasi berbasis virtual reality (VR) yang memungkinkan orang mengalami kematian secara virtual. Pengalaman VR ini ditampilkan di gereja Westerkerk di Amsterdam pada Funeral Expo 2018, yang memicu kekhawatiran dari dewan gereja.

“Westerkerk tidak akan pernah mendukung orang yang menawarkan peralatan seperti yang dipromosikan oleh Dr Nitschke. Kami sangat bertanya-tanya apakah ini berkontribusi pada diskusi yang menyeluruh dan hati-hati seputar masalah ini,”ujar Dewan Presiden Gereja Westerkerk Jeroen Kramer.

Ia menegaskan bahwa gereja  tidak akan dan tak dapat mendukung saran apa pun untuk menggunakan peralatan semacam itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...