Mark Zuckerberg Ancang-ancang Masukkan NFT ke Aplikasi Instagram

Fahmi Ahmad Burhan
17 Maret 2022, 10:32
instagram, nft, zuckerberg, meta
alexey malkin|123RF.com
Ikon aplikasi Instagram pada close-up layar iPhone Apple.

"Fitur ini mempunyai kemampuan untuk mengatur NFT sebagai gambar profil mereka. Semua orang di Twitter akan dapat melihat gambar berbentuk heksa baru tidak peduli platform apa yang mereka gunakan saat ini," kata Twitter dikutip dari TechCrunch, pada Januari (21/1).

NFT memang menjadi tren baru-baru ini. Perusahaan data NFT Nonfungible.com mencatat, penjualan aset digital ini mencapai US$ 17,6 miliar atau sekitar Rp 251,6 triliun tahun lalu. Nilainya melonjak 21.000% dibandingkan 2020 US$ 82 juta atau Rp 1,2 triliun.

“Kami melihat pertumbuhan eksponensial selama setahun terakhir,” ujar salah satu pendiri Nonfungible.com Gauthier Zuppinger kepada CNBC Internasional, pekan lalu (10/3).

Nonfungible.com pun mencatat, lebih dari 2,5 juta pemilik dompet kripto untuk memperdagangkan NFT tahun lalu. Jumlahnya naik dari hanya 89 ribu pada 2020. Sedangkan jumlah pembeli NFT melonjak dari 75 ribu menjadi 2,3 juta.

Investor menghasilkan total keuntungan US$ 5,4 miliar dari penjualan NFT tahun lalu. Lebih dari 470 dompet menghasilkan keuntungan lebih dari US$ 1 juta.

Kategori NFT yang paling populer adalah barang koleksi, yang menghasilkan penjualan US$ 8,4 miliar. NFT game seperti Axie Infinity mewakili kategori terbesar kedua, mengumpulkan US$ 5,2 miliar dalam penjualan.

Nonfungible.com juga mencatat ada pergeseran fokus ke metaverse pada akhir tahun. Banyak orang menjual tanah digital dan proyek lain di luar angkasa dengan total US$ 514 juta.

Zuppinger tidak memprediksi bahwa nilai transaksi NFT melonjak secara dramatis tahun ini. Volume rata-rata sekitar US$ 687 juta per minggu sejauh ini pada 2022. Volume rata-rata transaksi NFT itu di bawah tahun lalu US$ 620 juta per minggu.

“Yang menarik adalah kami melihat lebih sedikit orang, lebih sedikit pembeli, lebih sedikit penjualan,” kata Zuppinger.

“Komunitas global mungkin telah menurun karena spekulasi dan hilangnya minat pada koleksi. Tetapi pasar global masih sangat tinggi dan nilai dari beberapa aset ini terus meningkat,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...