Riset OpenSignal: Internet 5G RI Makin Cepat, Namun Cakupan Belum Luas

Fahmi Ahmad Burhan
3 Juni 2022, 18:37
internet 5g, teknologi 5g
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Teknisi melakukan pengesetan jaringan 5G sebelum berlangsungnya ujicoba jaringan di Jakarta, Rabu (12/4).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sendiri telah menargetkan jaringan 5G merata di Indonesia pada 2024 sampai 2025. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan, target itu berkaca pada implementasi 4G.

"5G tentu kami harapkan akan bisa lebih cepat dari 4G. Sejak diimplementasikan 2021, kami harapkan 2024 sampai 2025 sudah bisa meluas dan merata seperti halnya kondisi 4G," katanya dalam Webinar Road to Indonesia 5G Security Readiness, kemarin (7/2).

Untuk itu, kementerian gencar melakukan penataan ulang (refarming) spektrum frekuensi. Tahun lalu misalnya, Kominfo melakukan refarming spektrum pita frekuensi 2,3 GHz.

Refarming spektrum dilakukan agar layanan 5G yang sudah digelar beberapa operator seluler Tanah Air menjadi lebih baik. Refarming memungkinkan kualitas layanan 5G menjadi lebih baik, dan pemanfaatan 4G juga akan semakin optimal.

Ketersediaan spektrum frekuensi menjadi salah satu persoalan dalam pengembangan teknologi 5G di Indonesia. Itulah mengapa refarming mesti dilakukan. Dari sisi frekuensi, 5G membutuhkan semua jenis lapisan frekuensi dari yang rendah atau 700 Mhz, tengah 2,6 Ghz dan tinggi 3,5 Ghz.

Spektrum 700 Mhz untuk memperluas cakupan 5G. Sedangkan 2,6 Ghz untuk meningkatkan kapasitas internet. Lalu 3,5 Ghz untuk mengurangi latensi atau keterlambatan pengiriman data antarperangkat.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...