TikTok Rekrut 3.000 Engineer Saat Twitter hingga Induk Facebook PHK
TikTok berencana menambah sekitar 3.000 engineer di saat raksasa teknologi ramai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini sebagai bagian dari upaya perusahaan Cina itu memperluas pasar, termasuk Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, Kepala eksekutif TikTok Shou Zi Chew mengatakan bahwa perusahaan akan selalu lebih berhati-hati dalam hal perekrutan.
"Kami masih merekrut, meskipun dengan kecepatan yang menurut kami harus sesuai dengan tantangan global yang kami hadapi," kata Chew kepada Wall Street Journal, akhir pekan lalu (19/11).
Sumber Wall Street Journal mengatakan, TikTok juga membuka lowongan kerja di hub Singapura.
TikTok dikabarkan berencana memperbesar pusat teknik di Mountain View, California. Perusahaan telah memiliki lebih dari 1.000 engineer di sana.
Sumber mengatakan, raksasa teknologi asal Cina itu merekrut engineer untuk meningkatkan fitur di aplikasi, algoritme dan infrastruktur di balik TikTok.
Wall Street Journal menjelaskan, TikTok ingin menambah kesempatan bagi kreator konten (content creator) untuk mendapatkan penghasilan di aplikasi. Selain itu, perusahaan ingin menambah tim di segmen e-commerce dan yang memantau video dilarang.
TikTok tetap merekrut engineer meski bisnis terkena dampak ekonomi global yang lesu. Perusahaan bahkan memangkas target pendapatan tahun ini dari US$ 12 miliar - US$ 14 miliar menjadi sekitar US$ 10 miliar.
Raksasa teknologi Cina itu menambah jumlah pekerja, di saat Twitter, Microsoft, Snapchat, Meta, Disney, Amazon, Coinbase, HP, dan lainnya melakukan PHK.