Daftar Negara Blokir ChatGPT, Ada Italia dan Cina
Kantor Komisaris Informasi, pengatur data independen Inggris, mengatakan kepada BBC bahwa mereka akan mendukung perkembangan AI, tetapi juga siap untuk menantang ketidakpatuhan dengan undang-undang perlindungan data.
Uni Eropa sedang dalam proses mempersiapkan UU AI. “Ini untuk menentukan kecerdasan buatan mana yang cenderung memiliki konsekuensi sosial," demikian isi laporan Le Parisien.
“UU di masa depan ini secara khusus harus memungkinkan untuk melawan bias rasis atau misoginis dari algoritme dan perangkat lunak kecerdasan buatan generatif (seperti ChatGPT),” demikian dikutip.
Undang-Undang Kecerdasan Buatan juga mempertimbangkan untuk menunjuk satu regulator per negara yang bertanggung jawab atas AI.
Tanggapan OpenAI soal ChatGPT Diblokir
OpenAI telah menonaktifkan ChatGPT untuk pengguna di Italia. Perusahaan akan mengembalikan uang pengguna yang berlangganan ChatGPT Plus pada Maret.
“Kami juga menghentikan sementara perpanjangan langganan di Italia agar pengguna tidak dikenai biaya saat ChatGPT ditangguhkan,” katanya dikutip dari laman resmi Community OpenAI, Senin (3/4).
OpenAI menyatakan berkomitmen melindungi data privasi dan memastikan ChatGPT sesuai dengan GDPR.
OpenAI menyatakan akan berkoordinasi dengan Garante dengan tujuan memulihkan akses pengguna sesegera mungkin. “Banyak dari Anda telah memberi tahu kami bahwa ChatGPT berguna untuk tugas sehari-hari, dan kami berharap dapat membuatnya tersedia lagi segera,” kata OpenAI.
Pada hari Jumat (31/3), Garante mengumumkan telah membuka penyelidikan ke ChatGPT atas dugaan pelanggaran Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa. Garante mengatakan bahwa OpenAI dikhawatirkan telah memproses data orang Italia secara tidak sah.