Satelit SATRIA 1 Baru Bisa Dipakai Tahun Depan, Ini Alasannya

Lenny Septiani
13 Juni 2023, 16:47
Satelit
ANTARA FOTO/REUTERS/Russian space agency Roscosmos/Handout /WSJ/dj
/WSJ/ Roket pendorong Soyuz-2.1b dengan tahap atas Fregat dan satelit dari perusahaan Inggris OneWeb lepas landas dari landasan di Kosmodrom Vostochny, Wilayah Amur, Rusia, Kamis (25/3/2021).

Pemerintah Indonesia akan meluncurkan Satelit Multifungsi Indonesia Raya 1 atau Satelit SATRIA 1 pada Senin (19/6) waktu Indonesia di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Namun, masyarakat baru dapat menikmati fasilitas ini secara bertahap mulai Januari 2024.

Satelit ini dibangun oleh PT Satelit Nusantara III yang dikerjakan oleh Thales Alenia Space di Cannes, Prancis. Satelit ini menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-Band.

Direktur Utama PT Satelit Nusantara III Adi Rahman Adiwoso mengatakan satelit memerlukan 145 hari sejak diluncurkan untuk sampai di tempat orbit, atau sampai pada November. Setelah sampai di tempat orbit, satelit akan dilakukan pengujian terhadap seluruh sistem.

“Sehingga bisa dimanfaatkan kira-kira pada akhir bulan Desember ini dan siap untuk dimanfaatkan layanannya pada Januari 2024,” katanya dalam konferensi pers 'Peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA 1)' di Media Center Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo, Selasa (13/6).

Adapun, Adi menjelaskan SATRIA 1 termasuk satelit yang modern, sehingga mempergunakan electric propulsion untuk ke orbit raising dari titik satelit dilepaskan oleh peluncur.

“Kami menggunakan empat roket kecil yang bahan bakarnya itu elektronik plasma,” katanya. Hal itu memerlukan 145 hari agar berat satelit menjadi ringan karena tidak memakai bahan bakar chemical.

Dengan metode itu, ia mengatakan satelit tersebut dapat membawa jumlah peralatan banyak dan bisa mencapai ke 150 gbps. Nantinya, Satelit SATRIA 1 akan beroperasi selama 15 tahun.

Adi menjelaskan, secara umum dan normatif, satelit mempunyai jaminan atau guarantee Lifetime selama 15 tahun oleh pabrikan. Pasalnya, semua peralatan satelit sudah diuji sampai 15 tahun.

Namun, tak jarang bahwa satelit dapat bertahan lebih dari 20 tahun, tapi tidak di garansi lagi setelah 15 tahun. “Setelah ini (15 tahun) seluruh sistemnya akan kami serahkan kepada pemerintah pada tahun ke-15,” katanya. 

Kemudian, pemerintah bisa mengoperasikannya selama itu masih bisa dioperasikan lebih banyak daripada 15 tahun, tanpa adanya kompensasi lagi kepada KPBU.

Satelit seberat 4.600 kg ini akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX perusahaan milik Elon Musk. 

Setelah diluncurkan pekan depan, satelit ditargetkan dapat dimanfaatkan masyarakat secara bertahap mulai Januari 2024.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...