GSMA: Indonesia Bisa Rugi Rp 216 Triliun karena Internet 5G

Lenny Septiani
9 November 2023, 12:58
5g, kominfo, internet
Telkomsel
Telkomsel meluncurkan layanan 5G di Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Indonesia sudah mengembangkan infrastruktur internet 5G sejak Mei 2021. Namun Asosiasi Industri Seluler Global atau GSMA memperkirakan, pemerintah bisa kehilangan potensi Rp 216 triliun jika tidak meninjau ulang layanan ini.

Analis GSMA memprediksi, manfaat internet 5G bagi sosial ekonomi sekitar Rp 216 triliun selama 2024 – 2030. Namun potensi manfaat ini bisa hilang, jika harga pita spektrum meningkat.

Berdasarkan laporan GSMA bertajuk ‘Biaya Spektrum Berkelanjutan untuk Memperkuat Ekonomi Digital Indonesia’ memperkirakan biaya total spektrum tahunan bagi operator seluler di Tanah Air meningkat lebih dari lima kali lipat sejak 2010. Padahal pendapatan industri menurun 48% sejak 2010.

Rasio biaya spektrum frekuensi tahunan dibandingkan pendapatan seluler di Indonesia saat ini berada pada level 12,2%. Rasio rata-rata di Asia Pasifik hanya 8,7% dan global 7%. 

Head of Asia Pacific GSMA Julian Gorman mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat pesat di Asia Pasifik.

“Namun pengadaan internet 5G di Indonesia membutuhkan waktu, karena butuh pendekatan cermat dari pemerintah mengingat adanya kendala geografis dan kesiapan pasar,” kata Julian dalam keterangan pers, Kamis (9/11).

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...