Cina Buat AI Supermind, Disebut Rekrut 130 Juta Ilmuwan Militer Dunia

Desy Setyowati
6 Maret 2024, 15:27
cina, ai supermind, amerika,
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/wsj.
Presiden Cina Xi Jinping (kedua kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi yang juga sebagai Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) setibanya di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (14/11/2022).
Button AI Summarize

Cina mengembangkan platform kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) bernama Supermind. Teknologi ini disebut-sebut untuk menyaingi Open Source Intelligence atau OSINT milik Amerika Serikat.

AI Supermind didanai oleh pemerintah Cina dengan nilai investasi US$ 280 juta. Sebagian besar pembangunan dilakukan oleh pemerintah Shenzhen.

Cina juga sedang membangun pusat informasi dan intelijen di Shenzhen, rumah bagi perusahaan teknologi besar seperti Huawei, ZTE, dan Tencent.

AI Supermind akan menawarkan kepada pengguna 300 juta makalah penelitian sains dan teknologi global, serta 120 juta paten. Selain itu, memiliki kemampuan menemukan 130 juta ilmuwan global untuk meneliti karya yang dibuat oleh AI ini.

Newsweek melaporkan AI Supermind akan terus diperbarui. Selain itu, bakal diperluas cakupan jaringannya hingga Hong Kong dan Makau.

“AI Supermind dikaitkan dengan beberapa organisasi intelijen keamanan di Cina, termasuk Laboratorium Utama Teknologi Baru Intelijen Keamanan di Provinsi Guangdong,” demikian isi laporan Newsweek, dikutip dari Asia Times, Selasa (5/3).

Platform AI tersebut juga dikabarkan terhubung dengan organisasi keamanan data Cina seperti pengembang AI Pengcheng Laboratory, China National Gene Bank, dan perusahaan genomik BGI.

Penggunaan AI Supermind untuk keperluan intelijen basis data Cina dikaitkan dengan informasi yang berguna bagi negara, termasuk yang bersifat rahasia dan terbuka.

AI Supermind dikabarkan dapat mengidentifikasi dan merekrut personel terampil di bidang militer yang sensitif, dengan berfokus pada ilmuwan Cina yang bekerja untuk institusi Amerika.

AS Membuat OSINT

Amerika mengembangkan platform sejenis yakni OSINT pada awal 2023. Platform AI ini bertujuan membantu Departemen Pertahanan AS atau DOD dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi milik pesaing dan negara lain.

DOD dilaporkan sedang mencari prototipe OSINT, yang dikembangkan di AS dengan alat ilmu data dan mesin pembelajaran alias machine learning untuk mengumpulkan informasi tentang inisiatif teknologi dari musuh potensial.

Prototipe itu akan mengumpulkan insights dari informasi yang tersedia secara umum dan komersial untuk memahami secara komprehensif investasi dan kegiatan pembangunan negara-negara pesaing di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...