Masuk Ekosistem Mobil Listrik, Toyota Siap Investasi Rp 28 Triliun

Image title
Oleh Ekarina
28 Desember 2020, 17:47
Investasi, Mobil Listrik, Toyota, Jepang, Pasar Industri .
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
PT Toyota Astra Motor (TAM)  merilis C-HR Hybrid di The Maj,  Senayan Jakarta Pusat (22/9). Toyota akan menanam investasi Rp 28 triliun untuk pengembangan mobil listrik.

Produsen otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp. bakal berinvestasi Rp 28 triliun untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia hingga tiga tahun ke depan. Komitmen ini diharapkan mampu mempercepat target produksi mobil listrik dalam negeri sebesar 25% pada 2025. 

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Toyota mengungkapkan komitmen membangun industri mobil listrik dalam pertemuannya bersama perusahaan tersebut sebelumnya. 

Advertisement

"Produk-produk mobil listrik yang akan diproduksi seperti jenis hybrid, plug in hybrid dan membangun satu jenis full electric vehicle yang rencananya diproduksi pada 2023," kata Agus dalam konferensi pers akhir tahun di Jakarta, Senin (28/12).

Masuknya investasi ini, maka akan membuat pasar mobil listrik di Indonesia semakin menjanjikan. Hingga semester I 2020, tercatat sudah ada satu  perusahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Kendaraan berjenis bus listrik itu diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAP), dengan kapasitas produksi 1.200 unit per tahun. Sedangkan untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai roda dua sudah ada 15 perusahaan masuk.

Beberapa kendaraan listrik yang sudah berproduksi ini di antaranya, Viar, Gesits, MIGO, United dengan total kapasitas produksi mencapai  877 ribu unit per tahun dan menyerap 1500 tenaga kerja.

"Untuk progres investasi yang masuk, saat ini sudah ada Hyundai Motor senilai Rp 21 triliun dengan target produksi mobil listrik bertenaga baterai (battery electric vehicle/ BEV)  dan baterai listrik pada 2023," ujarnya.

Kemudian ada pula investasi pabrik baterai dari PT ABC sebesar Rp 207 miliar  dengan kapasitas 25 juta unit per tahun dan perjanjian investasi dari LG Energy Solution, anak usaha dari LG Chem.  

Dengan berbagai komitmen ini, dia berharap ekosistem mobil listrik di Indonesia semakin besar. Terlebih dengan banyaknya dukungan yang diberikan pemerintah dari sisi regulasi, industri mobil listrik Tanah Air bakal semakin kompetitif.  

Keunggulan Pasar Mobil Listrik RI

Agus menyatakan, Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang tak dimiliki negara pesaingnya di Asia Tenggara

Pertama, industri mobil listrik dalam negeri memiliki jumlah penduduk besar. Sedangkan negara-negara yang secara trasional  industri otomotifnya kuat, pasarnya tak sebesar Indonesia. 

Kemudian, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah dibandingkan Thailand, Malaysia, Filipina bahkan Vietnam. "Kedua hal ini menarik bagi investor, terlebih populasi yang sangat besar," katanya. 

Indonesia yang diproyeksikan masuk ke dalam 10 negara ekonomi terbesar pada 2030 pun dinilai sebagai potensi lain oleh investor. Sebab, dengan daya beli yang tinggi, secara alamiah akan mendorong konsumen membeli mobil listrik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement