Presiden Terpilih Brasil Lula da Silva, Bintang Baru di COP27

Rezza Aji Pratama
17 November 2022, 06:00
Peserta COP27 menyaksikan pidato Lula da Silva
Katadata

Janji Nol Deforestasi

Lula da Silva memang memberikan nuansa berbeda dalam perjuangan melawan dampak perubahan iklim. Dalam pidato kemenangannya pada 31 Oktober 2022 silam, ia berjanji akan mengerahkan segala cara untuk menyelamatkan Amazon. "Kita akan berjuang untuk nol deforestasi," kata Lula, dikutip dari The Guardian.

Keberhasilan Lula memenangkan pemilu Brasil melawan petahana Jair Bolsonaro membawa perubahan besar di Brasil. Lula yang pernah menjadi Presiden Brasil pada periode 2003-2010 itu dikenal sebagai pahlawan Amazon. Ia sukses menurunkan deforestasi hingga 70%. Salah satu program unggulannya adalah Amazon Fund yang membantunya membiayai upaya menjaga kelestarian hutan tropis Amerika Latin itu.

Sebaliknya, Jair Bolsonaro justru dikenal sebagai biang kerok kerusakan lingkungan Amazon. Selama empat tahun ia berkuasa, Bolsonaro mendorong praktik perambahan hutan untuk pertambangan dan agribisnis.

"Mood warga Brasil sangat baik sejak Lula dipastikan memenangkan pemilu. Ia disukai aktivis lingkungan dan para ilmuwan," kata Christiane Prizibisczki, wartawan Brasil yang hadir meliput COP27.

Lula da Silva sendiri merupakan politisi sayap kiri Brasil yang lahir pada 27 Oktober 1945. Saat muda, ia pernah bekerja di pabrik suku cadang mobil. Suatu hari saat usianya 19 tahun, Lula kehilangan jari kelingkingnya dalam kecelakaan kerja. Insiden itu mendorongnya bergabung dengan serikat buruh hingga berhasil menjadi sosok berpengaruh. Bersama koleganya, ia pun akhirnya membentuk partai buruh pada 1980 yang mengantarnya menjadi Presiden Brasil beberapa dekade kemudian.

Selama dua periode menjadi pemimpian Brasil, ia banyak menginisiasi program penting tidak hanya di sektor lingkungan. Ia merancang program 'Zero Hunger' untuk menurunkan tingkat kelaparan di negara itu. Program itu sukses besar dan berhasil menurunkan tingkat kelaparan hingga 46%. Ia juga mengembangkan program Bolsa Familia, program asistensi warga seperti bansos di Indonesia. Secara keseluruhan, perekonomian Brasil meningkat signifikan selama ia berkuasa.

Kendati demikian, ia bukan tanpa kontroversi. Kabinetnya pernah dihantam kasus korupsi yang melibatkan 40 orang politisi dan pejabat tinggi. Beberapa dakwaan bahkan ditujukan kepada Lula yang dianggap mengetahui skandal korupsi tersebut. Namun kepada publik, ia mengaku tidak tahu-menahu.

Pada 2016, Lula pernah didakwa atas kasus kolusi dan nepotisme selama ia mejabat. Lula lantas diputus bersalah atas tindak pidana penyuapan dan pencucian uang senilai US$ 1,2 juta. Ia pun dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas kasusnya tersebut. Kepada publik, Lula selalu menyangkal segala tuduhan. Ia menyebut, upaya itu dilakukan untuk menjegal dirinya. Namun, ia akhirnya dibebaskan dari penjara pada 8 November 2019.

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...