Mengenal Fenomena Equinox, Penyebab Matahari Lebih Terik Pekan Ini

Rena Laila Wuri
21 Maret 2024, 08:48
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (24/4/2023).
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (24/4/2023).

Fenomena Equinox ini terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni pada Maret (Vernal Equinox) dan pada September (Autumnal Equinox). Untuk Equinox September,  BRIN memprediksi terjadi pada tanggal 22 September 2024.

Hari Tanpa Bayangan

Fenomena equinox ini juga menyebabkan masyarakat Indonesia di daerah yang dilewati garis khatulistiwa mengalami hari tanpa bayangan.  

Matahari berada tepat di atas ekuator sehingga bayangan benda tegak lurus, menjadi begitu pendek, dan tidak tampak. Pada tahun ini, matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB.

Sementara itu, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melaporkan musim semi telah tiba di belahan bumi utara, sedangkan belahan bumi selatan memasuki musim gugur. 

Awal musim semi astronomi yang dikenal dengan equinox musim semi terjadi pada 19 Maret 2024, pukul 23.06 Waktu Musim Panas Bagian Timur (EDT).

“Selama equinox, yang terjadi dua kali setahun, poros bumi tidak condong ke arah atau menjauhi matahari, sehingga terjadi periode siang dan kegelapan yang hampir sama di seluruh dunia,” dikutip dari laman National Environmental Satellite, Data, and Information Service (NESDIS), Kamis (21/3).

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...