40% Pembiayaan Bank di RI Digunakan untuk Komoditas yang Ancam Hutan

Rena Laila Wuri
28 Maret 2024, 15:06
Foto udara lokasi menumbangkan pohon kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023).
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Foto udara lokasi menumbangkan pohon kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023).

Pembiayaan Hijau di Indonesi Naik Signifikan

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan ada kenaikan signifikan pembiayaan hijau atau green financing yang dilakukan perbankan Indonesia pada 2023. Meningkatnya risiko terkait perubahan iklim dan keberlanjutan membawa potensi baru bagi bisnis perbankan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, bank-bank besar melirik potensi pembiayaan hijau melalui penyaluran kredit yang menerapkan aspek berkelanjutan.

“Saya hanya bisa mengatakan kualitatif saja. Jumlah sangat signifikan,” kata Dian dalam Peluncuran climate risk management & scenario analysis (CRMS) bertajuk “Indonesian Banking Road to Net Zero Emissions” di Jakarta, Senin (4/2).

Dian mengatakan, potensi pembiayaan hijau di Indonesia sangat luar biasa. Pasalnya, Pemerintah saat ini sedang mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan geothermal, angin, hingga air.

“Potensi ini sangat luas karena secara natural kita itu berkat bagi Indonesia. Ada macam-macam. Ada sungai, ada angin, ada geothermal dan sebagainya. Dan itu akan kita optimalkan sebenarnya,” ucapnya.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...