Global Forest Watch: Laju Hilangnya Hutan Tropis Berkurang di 2023

Hari Widowati
4 April 2024, 17:15
Analisis terbaru dari Global Forest Watch menunjukkan kehilangan hutan tropis menurun pada tahun lalu.
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.
Analisis terbaru dari Global Forest Watch menunjukkan kehilangan hutan tropis menurun pada tahun lalu.
Button AI Summarize

Analisis terbaru dari Global Forest Watch menunjukkan kehilangan hutan tropis menurun pada tahun lalu. Namun, indikator lain menunjukkan bahwa hutan dunia masih berada di bawah tekanan yang sangat besar.

Kerusakan hutan turut mendorong perubahan iklim global karena pohon menyerap karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan iklim dan menyimpannya sebagai karbon di dalam kayunya. Gas rumah kaca tersebut akan dilepaskan ketika kayu tersebut membusuk atau terbakar.

Perusakan hutan juga mengancam keanekaragaman hayati karena banyaknya spesies tanaman dan hewan yang menjadikan hutan sebagai rumah mereka. Berikut ini adalah poin-poin dari data kehilangan hutan tahunan yang dirilis Global Forest Watch.

Nasib Hutan Tropis Lebih Baik

Hilangnya hutan primer - hutan yang belum terjamah oleh manusia dan terkadang dikenal sebagai hutan tua - di daerah tropis menurun 9% tahun lalu dibandingkan tahun 2022. Namun, para peneliti Global Forest Watch mengatakan bahwa tingkat kerusakan hutan masih sangat tinggi.

Dunia tahun lalu kehilangan sekitar 37.000 kilometer persegi hutan primer tropis. Wilayah hutan yang hilang tersebut hampir sama luasnya dengan Swiss dan lebih besar dari negara bagian Maryland, Amerika Serikat.

Global Forest Watch adalah sebuah proyek dari organisasi penelitian nirlaba yang berbasis di Washington, World Resources Institute, dengan menggunakan citra satelit. Sebagian besar data dikumpulkan oleh para peneliti Universitas Maryland.

Mikaela Weisse, Direktur Global Forest Watch, mengatakan menurunnya kehilangan hutan di Brasil dan Kolombia sebagian besar diimbangi oleh kehilangan yang lebih besar di tempat lain. "Dunia mengambil dua langkah maju, dua langkah mundur," kata Weisse, seperti dikutip Reuters, Kamis (4/4).

Para ilmuwan menganggap hutan primer tropis sebagai hutan yang paling berharga karena vegetasinya yang rimbun merupakan hutan yang paling padat dengan karbon. Hutan-hutan ini juga merupakan harta karun keanekaragaman hayati. Hutan hujan Amazon, misalnya, merupakan rumah bagi setidaknya 10% spesies yang dikenal di bumi.

Weisse mengatakan hilangnya hutan primer tropis tahun lalu menyebabkan emisi gas rumah kaca yang setara dengan setengah dari emisi Amerika Serikat yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil setiap tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...