Menteri Lingkungan Hidup Berencana Akhiri Impor Sampah
Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan pemerintah berencana untuk mengakhiri impor sampah ke Indonesia. Rencana tersebut menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penuhnya tempat pembuangan akhir (TPA) di beberapa wilayah.
Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor sampah plastik terbesar di dunia pada 2022 dengan kapasitas mencapai 194 ribu ton.
"Kami juga mengevaluasi impor-impor sampah itu sepertinya harus segera kita akhiri," ujar Hanif dalam Serah Terima Jabatan Menteri Lingkungan Hidup, di Jakarta, Selasa (22/10).
Hanif mengatakan, rencana tersebut dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan pembuangan akhir di beberapa wilayah. Beberapa tempat pembuangan akhir sampah di beberapa wilayah harus dilakukan secara percepatan pengendalian sebelum melebihi kapasitas.
Ia menargetkan, dalam jangka waktu 100 hari menjabat sebagai menteri LH, setidaknya ada tiga TPA yang akan diselesaikan permasalahan pengolahannya.
"Paling tidak tiga TPA dulu yang akan kami selesaikan. Nanti saya koreksi, tapi salah satunya ada di daerah saya ada TPA Banjarbakula," ujarnya.
Bidik Investasi Daur Ulang Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan serapan investasi di sektor lingkungan hidup dan kehutanan mencapai Rp 19,9 triliun pada 2025. Menteri LHK Periode 2014-219 Siti Nurbaya Bakar, mengatakan serapan investasi tersebut termasuk untuk memperbaiki lingkungan dari limbah air maupun sampah.
"Termasuk, investasi treatment air limbah dan daur ulang sampah Rp 2,2 triliun," ujar Siti dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (2/9).
Siti mengatakan, target serapan investasi tersebut mampu menyerap tenaga kerja hingga 400 ribu orang.