Diresmikan Prabowo, PLTA Jatigede Bisa Pangkas 415.800 Ton Emisi per Tahun

Image title
22 Januari 2025, 11:05
Foto udara bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). PLTA Jatigede resmi beroperasi secara penuh yang dibangun oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas 2 X 55 MegaWatt (MW) serta hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi da
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). PLTA Jatigede resmi beroperasi secara penuh yang dibangun oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas 2 X 55 MegaWatt (MW) serta hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT) sebesar 110 MW yang mampu mengaliri listril ke 71.923 rumah.

Ringkasan

  • Perdagangan karbon internasional akan dimulai pada 20 Januari 2025 oleh Kementerian Lingkungan Hidup, mendorong pengurangan emisi dan peluang ekonomi baru.
  • Sistem perdagangan karbon otomatis SRN PPI akan mencatat transaksi secara transparan, menerbitkan sertifikat untuk proyek yang mengurangi emisi.
  • Perdagangan karbon internasional akan melibatkan empat proyek besar, termasuk pembangkit listrik dan minihidro, yang diharapkan berkontribusi pada pengurangan emisi global dan perekonomian Indonesia.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PLN Indonesia Power (PLN IP) menyatakan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede mampu menyerap emisi karbon hingga 415.800 ton per tahun, di samping mendorong transisi energi di Indonesia. 

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, mengatakan PLTA Jatigede merupakan pembangkit dengan kapasitas 2x55 MW yang memanfaatkan air dari Waduk terbesar kedua di Indonesia. Pembangunan PLTA ini telah diinisiasi sejak tahun 1963, namun baru dapat dibangun dan pelaksaanaan groundbreaking pada tahun 2015 atau pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"PLTA yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini dapat mengurangi emisi karbon 415.800 ton per tahun," ujar Edwin dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1).

Edwin mengatakan, PLTA Jatigede juga merupakan proyek pembangkit yang menjadi target untuk meningkatkan bauran energi terbarukan 23 persen pada tahun 2025 serta mendukung Net Zero Emission 2060.

PLTA Jatigede nantinya juga berperan sebagai pembangkit peaker yang memastikan keandalan pasokan listrik di Indonesia, sehingga dapat menjadi pendungkung terwujudnya swasembada energi.

"Kehadiran PLTA Jatigede turut memperkuat komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung transisi energi bersih serta menyukseskan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, merawat kekayaan alam Indonesia sebagai sumber energi untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, PLTA Jatigede merupakan salah satu dari 26 pembangkit listrik yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Januari 2024. Adapun proyek lainnya yang berbasis EBT yang juga diresmikan Presiden adalah PLTA Asahan III berkapasitas 174 MW (2x87 MW), yang terletak di hulu sungai Asahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

PLTA Asahan III ditargetkan dapat melistriki lebih dari 113.769 rumah dan mengurangi emisi CO2 sebanyak 688.610 ton pertahun. Pembangunan proyek pembangkit energi bersih ini menyerap 1.952 orang pekerja lokal dan melibatkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) setempat.

Selain dua PLTA tersebut, Presiden juga meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mendukung pemanfaatan 100 persen energi hijau di IKN. PLTS ini berkapasitas 50 MW Alternating Current (MWac) atau 72 Megawatt Peak (MWp) dan dilengkapi teknologi Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10,32 MWh.

PLTS ini dirancang untuk mendukung beban puncak Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berkisar antara 7-10 MW, sehingga memastikan keberlanjutan pasokan energi bersih untuk wilayah IKN dan sistem interkoneksi Kalimantan.

Dalam pembangunannya, PLTS IKN mampu menyerap 502 orang pekerja lokal dan melibatkan berbagai UMKM di sekitar lokasi proyek. PLTS IKN mampu menghasilkan 92,8 Gigawatt Hour (GWh) energi hijau pertahun dan mengurangi emisi CO2 hingga 44.000 ton pertahun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...