Badan Perlindungan Lingkungan AS Pertimbangkan Tunda Aturan Emisi Era Biden
Seorang pejabat senior lembaga Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) mengungkapkan rencana mereka untuk menunda penegakan regulasi era Presiden Joe Biden yang mewajibkan pengurangan signifikan polusi udara dari kendaraan.
Pada April 2024, EPA merampungkan aturan yang mewajibkan penurunan besar pada polutan kriteria yang dihasilkan dari kendaraan penumpang dan kendaraan komersial untuk tahun model 2027 hingga 2032.
Sebagai bagian dari rencana penundaan tersebut, EPA mempertimbangkan untuk mempertahankan standar tahun 2026 selama dua tahun guna memberi waktu bagi lembaga itu meninjau kembali standar era Biden dan metode penetapan standar.
EPA secara terpisah telah mengusulkan pencabutan temuan ilmiah yang menjadi dasar penetapan standar emisi gas rumah kaca untuk kendaraan dan mesin.
Alliance for Automotive Innovation, kelompok industri yang mewakili General Motors, Toyota Motor, Volkswagen, Ford, Stellantis, Hyundai, dan lainnya, pada September lalu menyampaikan kepada EPA bahwa aturan polutan kriteria itu tidak dapat dicapai tanpa peningkatan signifikan pangsa pasar kendaraan listrik, sekaligus menambah ratusan dolar biaya tambahan pada semua kendaraan bermesin pembakaran internal.
“Beberapa perubahan perlu dilakukan pada regulasi ini agar menghasilkan standar emisi kriteria yang lebih tepat dan efektif dari sisi biaya,” sebut mereka dikutip dari Reuters, Jumat (12/12).
Administrator EPA Lee Zeldin, pada Maret lalu mengumumkan rencana untuk meninjau ulang aturan lembaga tahun 2024 yang akan memangkas emisi knalpot kendaraan penumpang secara keseluruhan hampir 50% pada 2032. Target tersebut dibandingkan tingkat emisi yang diproyeksikan pada 2027.
EPA sebelumnya memperkirakan bahwa antara 35% hingga 56% kendaraan baru yang dijual di AS pada 2030–2032 perlu berupa kendaraan listrik agar dapat memenuhi aturan tersebut.
Mengakomodasi Kekhawatiran Produsen Mobil
Zeldin mengatakan para produsen mobil AS menyampaikan kepada lembaga tersebut bahwa persyaratan EPA menyebabkan dampak negatif.
“Dengan mengakomodasi kekhawatiran tersebut, hal ini akan berdampak positif pada industri otomotif, lapangan kerja di sektor otomotif, serta menurunkan biaya kendaraan dan meningkatkan pilihan bagi konsumen,” kata dia.
Aturan era Biden mensyaratkan pengurangan 50% polutan kriteria, seperti nitrogen oksida hingga 2032 untuk kendaraan ringan dan penurunan 58% untuk kendaraan kelas menengah.
Tahun lalu, EPA memperkirakan manfaat tahunan sebesar US$ 13 miliar (Rp 216,19 triliun) dari berkurangnya emisi polutan kriteria yang berkontribusi pada pembentukan jelaga dan kabut asap.
EPA sedang meninjau apakah produsen mobil boleh terus menggunakan kendaraan listrik untuk memenuhi standar tersebut dan apakah lembaga tersebut harus tetap mengizinkan sistem perbankan dan perdagangan kredit emisi.
EPA juga mempertimbangkan sejumlah perubahan pada aturan kendaraan berat, termasuk terkait kewajiban garansi dan persyaratan masa pakai.
