Indonesia Sulit Capai Bauran Energi 23% Meski Potensi EBT Cukup Besar

Image title
25 September 2019, 19:24
Energi Baru Terbarukan, EBT
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, teknisi melakukan perawatan instalasi panel listrik tenaga surya di Hotel Wujil, Ungaran, Jawa Tengah. International Institute for Sustainable Development (IISD) menyebut potensi EBT di Indonesia cukup besar namun target bauran energi sebesar 23% sulit dicapai.

IISD merekomendasikan agar pemerintah mengubah kebijakan utama seperti insentif fiskal untuk energi fosil dan perluasan penggunaan batu bara. Dengan begitu, penanaman modal di sektor EBT bisa lebih besar. 

(Baca: Tekan Emisi, Jokowi Diminta Gunakan Energi Terbarukan di Ibu Kota Baru)

Saat ini kebijakan harga pasokan listrik dari EBT dipatok maksimal 85% dari harga batubara. Dengan kata lain, harga listrik dari EBT lebih rendah 15% dibandingkan energi fosil. Padahal EBT bisa memproduksi listrik sama besarnya dengan energi fosil. 

Di sisi lain, Associate dan Country Coordinator for Indonesia Lucky Lontoh mengatakan jika kebijakan ini bisa diganti dengan perhitungan harga yang lebih berimbang. Pihaknya dapat melihat perkembangan pasar EBT yang lebih cepat di Indonesia.

"Beberapa hari lalu kami juga merasakan satu hal aksi massa di Indonesia, anak-anak muda ke jalan untuk mengatakan meminta lingkungan yang lebih bersih. Bagus bagi kami, itu seperti sisi yang sangat menyentuh sebagai hal normal yang didiskusikan dalam cara yang serius," ujar Lontoh.

(Baca: Biaya Investasi Tinggi, Proyek Panas Bumi Berjalan Lambat)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...