Upaya BUMN dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Image title
Oleh Yanuar
1 Juni 2022, 18:36
Upaya BUMN dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool/wsj.
Presiden Joko Widodo (kanan) memipin rapat kabinet terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/7/2020). Ratas tersebut membahas kelanjutan kerja sama penurunan emisi gas rumah kaca antara Indonesia dan Norwegia dan kebijakan instrumen nilai ekonomi karbon.

Indonesia yang berada pada kerangka tektonik dunia, mempunyai salah satu sumber daya panas bumi terbesar di dunia dengan potensi 28,5 Giga Watt electrical (GWe) yang terdiri dari resources 11.073 MW dan cadangan 17.453 MW.

Berdasarkan data terbaru Direktorat Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi tercatat sumber daya panas bumi yang telah dimanfaatkan mencapai 1.948,5 MW yang terdiri dari PLTP pada 11 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).

Di antara PLTB yang ada adalah PLTP Sarulla dengan kapasitas 330 MW di Sumatera Utara, PLTP Salak di Jawa Barat dengan kapasitas 377 MW dan PLTP Ulubelu milik PT Pertamina Geothermal Energy yang menghasilkan listrik 220 MW.

Adapun untuk mengantisipasi peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik (electric vehicle), Kementerian BUMN membentuk holding baterai listrik bernama Indonesia Battery Corporation (IBC) tahun lalu.

Perusahaan ini terdiri atas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN. Masing-masing perusahaan memiliki saham 25 persen.

"Dengan adanya EV battery akan buat Indonesia lebih kuat dan bersahabat dengan ekonomi hijau," kata Erick.

Selain itu, pembentukan IBC juga merupakan respons pemerintah terhadap kekayaan alam di Indonesia. Salah satunya nikel yang mencapai 24 persen dari total potensi di dunia.

Untuk mendukung perkembangan kendaraan listrik, 2 BUMN yakni Pertamina dan PLN sudah menyiapkan infrastuktur stasiun pengisian baterai atau EV charging  stations.

Pertamina menamakannya Green Energy Station (GES), sedangkan milik PLN bernama Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).

Program Explore ’step-out’ opportunities-Initiatives
Program lain untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan membangun carbon capture storage yang bisa menangkap gas CO2 hasil emisi gas buang yang kemudian diolah dan bisa dimanfaatkan untuk industri.

Salah satunya dilakukan Pertamina yang menggandeng ExxonMobile mengaplikasikan teknologi CCS melalui penerapan proses injeksi CO2 ke dalam lapisan subsurface pada depleted reservoir.

Sebelumnya, Erick mengingatkan, perusahaan pelat merah harus menjunjung prinsip transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau.

BUMN-BUMN energi seperti PLN, Pertamina, dan industri mineral dan batu bara diharapkan bisa merespons dan menjalankan transformasi energi bersih dan mengurangi emisi karbon. “Karena bagaimana pun ini tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup,” katanya.

Ia juga mengatakan, usaha gencar BUMN untuk bertransformasi dengan melakukan berbagai program dan inovasi model bisnis ini harus memandang tanggung jawab untuk mengurangi emisi bukan sebagai beban.

Tetapi sebagai peluang untuk melakukan transformasi ekonomi yang rendah karbon.

(Tim Riset Katadata)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...