80% Produksi Baja RI Gunakan Teknologi yang Hasilkan Emisi GRK Tinggi

Rena Laila Wuri
21 Maret 2024, 04:00
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019).
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019).
Button AI Summarize

Institute for Essential Services Reform (IESR) mencatat industri besi dan baja menghasilkan 20-30 juta ton karbon dioksida per tahun. Jumlah itu setara dengan 4,9 persen emisi industri yang mencapai setara 430 juta ton karbon dioksida pada 2022.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengatakan pemerintah serta pelaku industri besi dan baja perlu melakukan upaya pengurangan emisi demi mencapai usaha yang lebih hijau dan yang berkelanjutan. Salah satunya dengan memperbaharui teknologi proses produksi besi dan baja.

Saat ini, 80 persen produksi besi dan baja di Indonesia masih diproduksi dengan teknologi tanur tinggi atau blast furnace yang bahan bakarnya didominasi oleh penggunaan batubara dan kokas. Kokas adalah bahan karbon padat yang berasal dari distilasi batubara rendah abu dan rendah sulfur.

Fabby mengatakan, penurunan emisi industri besi dan baja akan semakin sulit di masa depan, jika penggunaan teknologi blast furnace dalam produksi besi dan baja nasional semakin banyak. Untuk itu, dekarbonisasi industri baja menjadi krusial dilakukan untuk memastikan rantai pasok teknologi menjadi rendah karbon.

“Dekarbonisasi bisa dilakukan melalui  peningkatan efisiensi energi dengan beralih ke teknologi ramah lingkungan, penggunaan energi terbarukan serta optimalisasi dari penggunaan baja daur ulang (scrap),” ujar Fabby dalam acara Webinar Mempercepat Transformasi Industri Baja di Indonesia dan Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh IESR dan Agora Industry secara daring, Rabu (20/3).

Fabby mengatakan, dekarbonisasi sektor industri besi dan baja juga sangat mendesak, terutama untuk ekspor. Pasalnya sejumlah negara maju tujuan ekspor Indonesia sudah menerapkan aturan produk rendah emisi dan penetapan batas karbon untuk ekspor.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...