Sumitomo Garap PLTA Kayan 9.000 MW di Kaltara Senilai Rp 270 Triliun
PT Kayan Hydro Energy (KHE) menggandeng perusahaan asal Jepang, Sumitomo Corporation, untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 17,8 miliar atau setara dengan Rp 270 triliun. Kedua pihak juga menjajaki pengembangan green energy di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan energi dari PLTA yang akan dibangun.
Direktur Utama Kayan Hydro Energy, Andrew Suryali mengatakan, PLTA Kayan berkapasitas 9.000 megawatt yang terdiri dari lima bendungan dan dilengkapi dengan lima sampai enam turbin.
Listrik yang dihasilkan dari PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT Indonesia Strategis Industri (ISI) dan kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang energi dan kelistrikan, KHE sedang melakukan pembangunan infrastruktur awal bendungan dan diperkirakan pada tahun 2023 akan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur pendukung bendungan dan bangunan pengelak (diversion channel) bendungan yang menjadi anak tangga pertama dalam tangga Cascade.
"Proyek yang sudah berjalan sejak 2011 ini sudah melengkapi semua perizinan yang diperlukan," kata Andrew dalam siaran pers, Kamis (10/6).
Dengan terbangunnya PLTA Kayan, ujar Andrew, daya listrik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon. Selain itu, KHE dan Sumitomo juga akan menjajaki peluang sinergi dengan PLN untuk membantu percepatan pengurangan emisi karbon sesuai komitmen Pemerintah Indonesia di dalam Paris Agreement dan COP 26.
"Dalam rangka mendukung program percepatan transisi energi dan peningkatan energi terbarukan di dalam bauran energi nasional, pihak KHE dan Sumitomo melalui inisiatif kerja sama siap mendukung komitmen pemerintah tersebut," ujar Andrew.
Adapun pihak Sumitomo juga berencana mempromosikan kawasan ini kepada perusahaan-perusahaan Jepang yang saat ini mempunyai komitmen yang solid untuk menggunakan energi listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan.