IESR: Indonesia Bisa Implementasikan Biodiesel B40 di Akhir 2023

Rezza Aji Pratama
1 Februari 2023, 14:08
B40
Kementerian ESDM
Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana (kiri) dan Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan) pada uji jalan Biodiesel B40 di Subang, Jawa Barat, Selasa (1/11).

Institute for Essential Services Reform (IESR) menyebut Indonesia bisa mengimplementasikan biodiesel 40% atau B40 di akhir 2023.

Deon Arinaldo, Manajer Program Transformasi Energi IESR, mengatakan pemerintah akan menerapkan B35 pada Februari 2023 dengan alokasi kebutuhan biodiesel sebesar 13 juta kl. Sementara, untuk meningkatkan 40% rasio pencampuran biodiesel diperkirakan membutuhkan produksi 15 juta kl biodiesel. 

“Kapasitas produksi biodiesel saat ini sudah mencapai 17,5 juta kl dan akan meningkat terus mendekati angka 19,5 juta kl di akhir 2023,” ujarnya, Rabu (1/2). 

Menurut Deon, penambahan beberapa pabrik baru memungkinkan peningkatan campuran biodiesel menjadi B35, bahkan hingga B40. Apalagi jika harga minyak dunia masih cenderung tinggi seperti saat ini. 

“Namun, harus tetap menyeimbangkan keberlanjutan dari produksi CPO-nya,” urai Deon.

Sebelumnya, pemerintah memang berencana menerapkan program wajib biodiesel 35% atau B35 sebagai bahan campuran BBM diesel produk Pertamina mulai Februari 2023. Selain diterapkan pada BBM bersubsisi Solar, impementasi B35 juga dilakukan pada BBM non-subsidi Dexlite. 

B35 merupakan campuran biodiesel dari fatty acid methyl ester atau FAME minyak kelapa sawit sebesar 35% ke dalam komposisi BBM Solar maupun Dexlite. 

"Dexlite sudah ada campurannya. Mulai Februari ikut mandatori 35%, sesuai kebijakan yang dibuat regulator," kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Parta Niaga, Irto Ginting.

Implementasi campuran minyak nabati pada BBM jenis Dexlite sudah diatur lewat Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 tahun 2015. Kombinasi minyak sawit pada varian bahan bakar diesel yang memiliki CN minimal 51 dan mengandung Sulfur maksimal 1200 ppm tersebut telah dimulai sejak Januari 2020, dengan komposisi campuran 30% atau B30.

Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, juga menjelaskan B35 juga wajib diterapkan pada BBM non-subsidi Dexlite. Dexlite umumnya digunakan pada mesin diesel putaran tinggi seperti pada sektor pertambangan, perkapalan, maupun kendaraan komersial. 

"Yang ada campuran biodiesel untuk produk Pertamina itu Solar dan Dexlite. Komposisinya juga sama dengan ketentuan mandatori B35, mulai 1 Februari 2023," kata Edi. 

Kementerian ESDM juga menyampaikan kandungan biodiesel di B35 seluruhnya berasal dari FAME minyak sawit. Komposisi penggunaan FAME sebagai bahan baku utama campuran B35 ini lebih tinggi daripada implementasi uji jalan B40 yang punya komposisi 30% FAME dan 10% HVO atau hydrotreated vegetable oil.

Reporter: Rezza Aji Pratama

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...