52 Proyek PLTS Jadi Prioritas Dana JETP, Investasi Rp 36 Triliun

Nadya Zahira
6 November 2023, 18:16
Petugas membersihkan panel surya di SPBU 41.512.03 kawasan Rest Area KM 379A Tol Batang-Semarang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023). SPBU yang dikelola PT. Pertamina (Persero) itu menerapkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLT
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/Spt.
Petugas membersihkan panel surya di SPBU 41.512.03 kawasan Rest Area KM 379A Tol Batang-Semarang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023). SPBU yang dikelola PT. Pertamina (Persero) itu menerapkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebanyak 11 panel surya untuk melistriki operasional stasiun pengisian bahan bakar dan sejumlah kantor yang sejalan dengan penerapan energi ramah lingkungan.

Pemerintah juga bisa menggunakan skema hibah dari International Partners Group (IPG),  investasi langsung lembaga pembangunan maupun investasi swasta. 

“Jadi bagi pemerintah sendiri upaya mendorong instalasi PLTS membutuhkan skema yang lebih kreatif, mulai dari debt swap atau penukaran utang dengan investasi PLTS, hingga skema penugasan ke BUMN,” ujar Bhima.

Menurut dokumen CIPP JETP, kelompok IPG bisa mengucurkan pembiayaan hingga US$ 11,5 miliar untuk mendorong transisi energi di Indonesia.

Namun, sekitar US$ 6,9 miliar (60%) di antaranya berupa pinjaman konsesi (concessional loan), yakni pinjaman dengan bunga lebih rendah, serta tenor dan masa tenggang pembayaran yang lebih longgar dari standar pasar.

Di samping pinjaman lunak tersebut, sekitar US$2 miliar (17%) pembiayaan JETP Indonesia diproyeksikan berupa jaminan (guarantee).

Jaminan (guarantee) itu akan dikucurkan oleh Inggris dan Amerika Serikat untuk memastikan pencairan pinjaman dari International Bank of Reconstruction and Development (IBRD), yang nantinya digunakan untuk pembiayaan JETP Indonesia.

Kemudian US$1,59 miliar (14%) pembiayaan JETP berupa pinjaman non-konsesi (non-concessional loan), yaitu pinjaman dengan tingkat bunga sesuai standar pasar dengan tenor lebih panjang.

Ada pula pembiayaan yang berupa investasi ekuitas senilai US$384,5 juta (3%), pembiayaan lain-lainnya US$345,3 juta (3%), dan dana hibah US$292,3 juta (3%).

Sementara, sampai awal November 2023 CIPP belum merinci skenario pembiayaan dari kelompok GFANZ.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...