Uni Eropa Tekan Penggunaan Bahan Bakar Fosil hingga 80% pada 2040

Rena Laila Wuri
24 Januari 2024, 13:55
Aktivis lingkungan dari berbagai negara melakukan unjuk rasa saat berlangsungnya konferensi perubahan iklim COP28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (8/12/2023). Mereka menuntut diakhirinya penggunaan bahan bakar fosil karena telah menjadi penyebab u
ANTARA FOTO/R. Rekotomo/Spt.
Aktivis lingkungan dari berbagai negara melakukan unjuk rasa saat berlangsungnya konferensi perubahan iklim COP28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (8/12/2023). Mereka menuntut diakhirinya penggunaan bahan bakar fosil karena telah menjadi penyebab utama terjadinya perubahan iklim di dunia.

Meski begitu, Uni Eropa masih akan menggunakan gas di beberapa industri pada 2040. Industri tersebutmisalnya sektor bangunan dan sektor listrik.

Seorang juru bicara Komisi menolak untuk mengomentari draf tersebut. Pasalnya, rancangan tersebut dapat berubah sebelum dipublikasikan.

Uni Eropa akan melakukan investasi besar-besaran dalam sumber energi rendah karbon, jaringan listrik, teknologi manufaktur hijau dan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Untuk itu akan membutuhkan banyak investasi dari sektor swasta.

Komisaris energi UE, Kadri Simson, mengatakan Uni Eropa membutuhkan investasi sebesar 1,2 triliun euro per tahun  dalam satu dekade, untuk mendekarbonisasi sektor energi dan transportasi. 

“Rancangan tersebut mengatakan pemotongan CO2 yang lebih cepat juga akan diperlukan di sektor-sektor termasuk pertanian, di mana emisi non-CO2 harus dikurangi 30% pada 2040 dari tingkat 2015,” ucap Kadri.

Kadri mengatakan rancangan dokumen juga menjabarkan biaya kegagalan untuk mengatasi perubahan iklim akibat cuaca ekstrem. “Uni Eropa bisa jadi mengeluarkan biaya tambahan sebesar 2,4 triliun euro pada tahun 2050 jika pemanasan global diatas 1,5 derajat Celcius,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...