Realisasi JETP Lambat Imbas Komitmen Transisi Energi RI Belum Serius
Ia mengatakan, lemahnya regulasi terkait pembangunan PLTU baru ini membuat progres dari pensiun dini PLTU yang masuk dalam skema JETP bisa dikatakan sangat lambat prosesnya, termasuk di Pelabuhan Ratu maupun Cirebon 1.
“Hingga saat ini belum ada kepastian kapan akan dipensiunkan karena saling mengunc,” ujar dia.
Sebelumnya, Sekretariat JETP telah merilis dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) yang berisi rencana pelaksanaan proyek JETP di Indonesia. Salah satu rencana tersebut terkait penghentian PLTU batu bara, pada November 2023.
"Sebelum tahun 2030, tidak akan ada PLTU yang dipensiunkan, penutupan (PLTU) paling awal akan dilakukan pada tahun 2035/2036," kata Sekretariat JETP dalam dokumen tersebut
Sekretariat JETP memproyeksikan, selama periode 2022-2030 kapasitas PLTU batu bara Indonesia masih akan bertambah hingga totalnya mencapai 40,6 gigawatt (GW) pada 2030.
Kemudian pada 2035 kapasitasnya diproyeksikan mulai berkurang jadi 39,4 GW, dan terus menyusut hingga mencapai 0 GW pada 2050 seperti terlihat pada grafik di atas. Adapun pemensiunan PLTU batu bara rencananya akan dipercepat setelah 2040.
Sekretariat JETP mengestimasikan, untuk menyiapkan pensiun dini dan penghentian bertahap PLTU batu bara, Indonesia membutuhkan investasi hingga US$1,3 miliar sampai 2030. Namun, seluruh rencana yang tertuang dalam CIPP ini masih berstatus draf dan belum punya kekuatan hukum mengikat.