Empat PLTU di Jawa Bakal Terapkan CCS, Suralaya Salah Satunya

Ringkasan
- IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan Kamis tetapi memiliki risiko koreksi karena sentimen terkait Donald Trump, dengan saham BCA dan Emtek termasuk dalam rekomendasi dari analis.
- Pasar merespons negatif terhadap kemungkinan kemenangan Donald Trump karena kebijakannya dapat memicu perang dagang dengan Cina, sementara hubungan dagang Indonesia dengan Amerika tidak berada pada kondisi terbaik.
- The Federal Reserve diperkirakan akan memotong suku bunga acuan, yang bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG, sementara MNC Sekuritas memberikan rekomendasi saham tertentu dengan strategi buy on weakness dan speculative buy.

PT PLN (Persero) berencana mengimple,entasikan teknologi penangkapan karbon atau carbon capture storage (CCS) di empat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berada di pulau Jawa pada 2030.
Direktur Utama PT PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, mengatakan perusahaan memiiliki peta jalan dalam pelaksanaan implementasi CCS di beberapa PLTU dengan total kapasitas 2 GW pada tahun 2040 dan 19 GW pada tahun 2060.
"Empat pembangkit di Jawa menjadi pilot Implementation hitungan kami 19 GW Ini akan pada tahun 2060 akan terpasang CCS," ujar Chairani dalam dalam Pelatihan Jurnalistik "Understanding Carbon Capture And Storage (CCS)", di Bogor, Sabtu (18/1).
Empat PLTU yang akan menjadi pilot project pelaksanaan CCS di pembangkit PLN berada di Pulau Jawa. Chairani menjelaskan empat PLTU tersebut terdiri dari PLTU Suralaya, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, dan PLTU Tanjung Jati B.
Ia mengatakan, pelaksanaan pilot project CCS ini dilakukan sebagai jembatan menuju transisi energi di Indonesia. Pasalnya, ini merupakan salah satu cara guna mengurangi emisi dibandingkan dengan melakukan pensiun dini PLTU.
Chairani mengatakan, pensiun dini PLTU dapat dilakukan jika di wilayah tersebut memiliki potensi sumber daya energi baru terbarukan (EBT) dan dapat disalurkan sehingga tidak menyebabkan gangguan layanan kelistrikan.
"Tapi kalo dia akan menimbulkan gangguan dari keandalan listrik disana maka PLN mengusulkan tidak early retirement tidak disuntik mati tapi di ikuti aja sesuai umurnya," ujarnya.
Lanjutnya, PLN terus melakukan penambahan kapasitas pembangkit EBT untuk menggantikan energi yang berasal dari pembangkit fosil.
"PLN terus tambah pembangkit EBT. Tahun lalu kita resmikan pembangkit Jatigede, terus akan menyusl PLTA lain, demikian juga PLTS, di IKN sudah mau diresmikan yang 50 MW jadi PLN terus menambah pembangkit," ungkapnya.