Investasi untuk Mengatasi Persoalan Sosial dan Lingkungan

Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Riset dan Publikasi
5 Februari 2021, 17:48
Petugas Kebersihan membersihkan sampah di kawasan permukiman padat penduduk, bantaran Kali Krukut Bawah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (15/7). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA

Lok Capital mempromosikan pertumbuhan inklusif di India dengan membuat investasi ekuitas jangka panjang. Diluncurkan pada 2006, Lok Capital mendukung perusahaan yang berfokus dalam penanganan masyarakat berpenghasilan rendah dan pasar lain yang tidak terjangkau secara komersial.

Adapun Dristhi-Eye Centre menjangkau masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses perawatan mata berkualitas. Perusahaan ini mampu menciptakan model khusus untuk perawatan mata berkualitas dengan biaya rendah.

Nilai investasi yang digelontorkan sebesar US$ 813.270. Dana itu dapat digunakan untuk merekrut tenaga kerja baru hingga membantu pemasaran Dristhi. Selain itu, bisa dipakai untuk membangun tiga rumah sakit dan tiga pusat penglihatan.

Pilihan Hasil Investasi

Terkait hasil investasi (return), Impact Investing menawarkan fleksibilitas. Investor mempunyai pilihan untuk mendapatkan hasil investasi yang sesuai dengan target perusahaan.

Berdasarkan kajian Angel Investment Network Indonesia (Angin), ada dua karakteristik investor dalam ekosistem Impact Investing di Indonesia. Pertama ialah investor kategori concessionary yang menerima hasil investasi di bawah rata-rata pasar. Asalkan, investasi yang ditanam bisa memberikan dampak sosial dan lingkungan yang besar.   

Kemudian investor jenis non-concessionary yang menargetkan hasil investasi sama dengan atau di atas rata-rata pasar. Sebagai contoh untuk investasi ekuitas tingkat pengembalian investasi (internal rate of return (IRR)) kategori concessionary di bawah 23 persen sedangkan non-concessionary di atasnya.

Adapun berdasarkan catatan Angin, selama periode 2013-2020 sebaran modal investor concessionary di Indonesia sebesar US$ 8 juta. Sebanyak 80 persen kesepakatan pada model bisnis teknologi. Sementara pada periode yang sama, sebaran modal investor concessionary sebesar US$ 259 juta. Sebesar 40 persen kesepakatan pada model bisnis teknologi. 

Pelajari Impact Investing lebih lanjut di Impact IDN.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...