Bos Microsoft Bill Gates Akui Sulitnya Lepas dari Bahan Bakar Fosil

Happy Fajrian
16 April 2021, 14:08
bill gates, microsoft, bahan bakar fosil
Arief Kamaludin|KATADATA
Bill Gates mengisahkan betapa sulitnya melepaskan seluruh asetnya dari jeratan bahan bakar fosil.

Sedangkan untuk mendivestasikan seluruh aset bahan bakar fosil sangat sulit. Hal ini lantaran ekonomi global masih sangat bergantung pada sumber energi karbon. Bahkan ketika Gates telah menjauh dari perusahaan bahan bakar fosil, dia tetap mendukung perusahaan yang keberadaannya bergantung pada sumber tersebut.

Misalnya, saat ini Gates memiliki sekitar 19% saham Signature Aviation Plc., perusahaan operator pangkalan jet pribadi terbesar di dunia.

Bahkan Cascade Investment LLC, perusahaan investasi milik Gates, mengajukan tawaran untuk membeli Signature senilai US$ 4,7 miliar bersama Blackstone Group Inc. dan Global Infrastructure Partners. Dengan tawaran tersebut Gates akan meningkatkan kepemilikan sahamnya sebesar 11%.

Jet pribadi menghasilkan emisi karbon per penumpang lebih tinggi pada setiap perjalanan daripada penerbangan komersial. Pertanyaan yang lebih besar adalah mengapa Gates, yang bersuara lantang tentang perlunya melawan pemanasan global, baru memutuskan divestasi dari migas pada 2019.

Bill McKibben, aktivis iklim yang membantu memulai gerakan Bebas Fosil pada 2012 dan pendiri 350.org, menilai seharusnya Gates sudah dari dulu melakukan divestasi aset-aset yang terkait bahan bakar fosil.

“Tetapi jika dia mengerjakannya dengan itikad baik dan memiliki rencana untuk menyelesaikannya lebih cepat, apa yang dilakukan Gates tidak terlalu buruk dibandingkan apa yang telah dilakukan orang lain,” ujarnya.

Gates mungkin adalah individu kaya paling terkenal yang mencoba melepaskan sepenuhnya dari industri yang mengekstraksi karbon dari tanah. Dalam bukunya, dia mengutip kritik ekonomi terhadap divestasi untuk menjelaskan mengapa dia tidak melakukannya lebih awal.

Teori Gates adalah bahwa membuang saham perusahaan, untuk alasan apa pun, sepertinya tidak akan berdampak nyata pada harga saham karena orang lain kemungkinan besar akan mengambil saham itu dengan murah dan tetap membawa pulang keuntungannya.

“Saya tidak melihat bagaimana divestasi saja akan menghentikan perubahan iklim atau membantu orang-orang di negara-negara miskin. Ini adalah satu hal untuk melepaskan diri dari perusahaan untuk diperebutkan,” tulis Gates.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...