Investasinya Mahal, Teknologi CCUS untuk PLTU akan jadi Beban PLN

Image title
2 Agustus 2021, 14:47
teknologi ccus, pltu, pln,
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara cerobong di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin di Desa Sijantang, Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (17/10/2019).

Sehingga jika teknologi ini dapat diaplikasikan ke pembangkit batu bara, maka ia memproyeksi PLTU yang perlu dipensiunkan hanya sebesar 1 gigawatt (GW). Atau PLTU yang masuk dalam rencana pensiun tahap awal, yakni PLTU Subcritical Tahap Pertama pada 2030.

"Jika ini dilakukan, kami hanya perlu mempensiunkan 1 GW dari pembangkit tua kami yang diperkirakan 2030 sudah bisa dipensiunkan," ujarnya dalam diskusi secara virtual pekan lalu.

Sebelumnya Direktur Utama PT PLN, Zulkifli Zaini juga mengatakan pihaknya telah menetapkan peta jalan dalam mengurangi penggunaan energi listrik berbasis fosil dari tahun 2025 hingga tahun 2060. Menurutnya ada dua skenario yang disiapkan.

Skenario pertama energi berbasis fosil akan mulai hilang dari bauran energi mulai 2056 mendatang. Ada 7 tahapan penghentian PLTU batu bara mulai dari yang menggunakan teknologi konvensional sampai yang paling mutakhir.

Sementara pada skenario kedua, pemanfaatan teknologi CCUS akan diterapkan mulai pada tahun 2035 sembari PLN akan tetap menurunkan porsi energi berbasis fosil dari bauran energi.

Lebih jauh soal model bisnis masa depan, PLN akan melakukan berbagai pekerjaan besar dari hulu ke hilir. “Di sisi hulu PLN akan melakukan eksekusi proyek EBT dalam skala besar,” kata dia.

Selanjutnya di sisi midstream sebagai operator atau owner dari jaringan transmisi dan distribusi termasuk energy storage atau baterai, PLN juga memberikan layanan solusi energi terintegrasi yang fleksibel untuk pelanggan skala besar atau industri. Di sisi hilir, PLN akan memberikan layanan solusi energi untuk semua pelanggan.

Selain itu akan diciptakan ekosistem pelayanan yang cerdas, fleksibel, dan inovatif hingga elektrifikasi sektor transportasi dengan ketersediaan infrastrukturnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...