Penurunan Emisi Karbon Butuh Rp 3.700 T, Pemerintah Hanya Sanggup 34%

Image title
16 Februari 2022, 13:30
emisi karbon, target ndc,
Leonid Sorokin/123RF
Ilustrasi emisi karbon.

Sedangkan untuk menurunkan emisi CO2 sebesar 41% dengan biaya bantuan internasional akan dilakukan terhadap sektor kehutanan sebanyak 692 Mton CO2e, energi dan transportasi 446 Mton CO2e, limbah 40 Mton CO2e, pertanian 4 Mton CO2e, serta IPPU 3,25 Mton CO2e.

"Kebutuhan kita di sektor energi sangat besar. Sektor kehutanan memang dalam juta ton emisi yang dikurangi itu besar, tapi biaya yang diperlukan relatif kecil dibanding energi dan transportasi,” kata Wamenkeu.

Upaya ini harus dilakukan karena sejak 2010 sampai 2018 emisi gas rumah kaca (GRK) nasional naik sekitar 4,3% per tahun serta dari 1981 sampai 2018 juga terjadi kenaikan suhu sekitar 0,03 derajat celcius per tahun di Indonesia.

Selain itu, permukaan air laut turut mengalami kenaikan sekitar 0,8 sampai 1,2 centimeter per tahun sedangkan 65% penduduk tinggal di wilayah pesisir sehingga perubahan iklim menjadi ancaman besar bagi Indonesia.

Menurut data Kementerian ESDM, dalam tiga tahun terakhir Indonesia selalu berhasil mencapai target penurunan emisi. Salah satunya berkat penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Pada Pada 2021, Indonesia berhasil mengurangi emisi sebesar 69,5 juta ton CO2e dari target 67 juta ton. Pada 2020 Indonesia berhasil mengurangi 64,4 juta ton CO2e dari target 58 juta ton, dan pada 2019 54,8 juta ton CO2e dari target 51 juta ton. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...